31. Tragedi di Pasar Malem

98.1K 7.7K 313
                                    


"Naik motor?" tanya Aish. Rangga mengangguk.

"Mana kunci motornya?" tanya Rangga sambil menengadahkan tangannya ke arah Aish.

"Kenapa nggak pake mobil aja, sih? Malem gini, dingin. Kasian Fael," pinta Aish.

"Lo nggak liat mobilnya nggak ada? Mobilnya udah di pake Ikhwan sama Cakra," jawab Rangga. Aishpun mengangguk memaklumi dan menyerahkan kunci motornya.

🐻🐻🐻

25 menit kemudian, sampailah mereka di pojok Alun-Alun. Aishpun turun sambil menggendong Fael yang nampak terlelap.

"Loh? Kok udah bobok?" tanya Rangga saat menyadari ewajah Fael yang bersembunyi di leher Aish.

"Udah dari tadi tidurnya," jawab Aish.

"Bangunin, gih" kata Rangga. Aish menatap Rangga tajam.

"Bangunin gimana? Nanti yang ada malah nangis kenceng, jadi tontonan," tolak Aish.

"Tujuan utama gue kesini itu buat nyenengin Fael. Ehh.. Dianya malah tidur," gumam Rangga.

"Woyy!!" teriak Ikhwan mengagetkan Aish dan Rangga. Fael juga sampe terbangun mendengar suara Ikhwan.

"Nggak usah teriak-teriak!! Fael jadi bangun, kan" kesal Aish. Dia berharap agar Fael tidak rewel, apalagi kondisinya yang ramai.

"Bagus, dong.. Kan tujuan gue emang buat jalan-jalan sama Fael," kata Rangga. Diapun merebut Fael dari gendongan Aish yang untungnya tidak menangis. Malahan, mukanya yang mengantuk itu sangat menggemaskan.

Matanya masih setengah terpejam dan berusaha menyeimbangkan tubuhnya yang masih ngantuk.

"Bangun, Fael!! Kita jalan-jalan sama beli mamam," aja Cakra.

"Sapa, tuh?" tanya Aish sambil menunjuk 2 cewek di belakang Cakra dan Ikhwan.

"Halo, kak. Saya Karin, temennya Renan" kata Karin sambil mengulurkan tangannya. Aishpun dengan senang hati menerimanya.

"Aish.. Kakak Ikhwan, ehh.. Renan," jawabnya sambil tersenyum.

"Aku Ifa, kak. Temennya Cakra," kata Ifa mengikuti Karin. Aish mengangguk dan tersenyum.

"Ekhem.. Temennya apa ceweknya?" tanya Rangga dengan muka datar.

"Eh? Temennya kok, Kak" jawab Ifa.

"Loh? Bukannya Renan sama Cakra itu sekelas, ya? Kok yang disebutin cuma temennya Renan, doang? Cuma Cakra doang?" tanya Aish. Karin dan Ifa jadi salah tingkah.

"Ck! Iya. Dia cewek gue," kata Ikhwan kemudian. Aishpun tersenyum mendengarnya.

"Yaudah.. Mau kemana dulu, nih?" tanya Rangga.

"Beli jajan dulu, yok" ajak Cakra yang disetujui mereka.

Merekapun mulai berkeliling Pasar Malam mencari makanan.

"Sebenarnya lo ini mau beli apa, sih? Dari tadi cuma muter-muter doang?" tanya Aish kepada Rangga setelah mereka berjalan agak jauh. Rangga hanya menatap Aish cuek.

"Gue pengen sempol," jawab Rangga singkat. Aish mengangkat salah satu alisnya.

"Loh? Itu tadi ada pedagang sempol. Gue liat," kata Aish sambil menunjuk belakang.

"Nggak enak. Terlalu asin," jawab Rangga sekenanya.

"Alah.. Sok tau! Kayak pernah ngrasain aja," cibir Aish.

"Emang gue pernah nyobain. Emangnya lo?" ejek Rangga.

"Berantem aja terus. Baju udah couple-an hitam semua gitu kok masih berantem," cibir Ikhwan sambil merangkul bahu Karin.

Badgirl, Badboy, and Baby Boy✔ [TERBIT]Where stories live. Discover now