15. Sedikit

13K 677 9
                                    

Sekarang sudah jam tujuh malam, tapi Reyhan belum juga pulang. Andra menunggu Reyhan dengan sedikit kawatir. Ntah kenapa ada rasa cemas saat Reyhan belum pulang juga.

"Tu orang ngapain sih di kantor, lama amat. Sebanyak apasih tugas yang harus diurus," Andra bermonolog.

Melihat Andra yang berjalan mondar-mandir diruang tamu, akhirnya bi ijah menghampiri Andra.

"Non kenapa kok maondar-mandir?" tanya bi ijah.

"Reyhan belum balik ngapain ajasih di kantor papa," kesal Andra. Bi ijah tersenyum melihat Andra yang kawatir terhadap Reyhan.

"Bentar lagi juga pulang non," jawab bi ijah sambil tersenyum.

Tampak Reyhan masuk dari pintu utama yang dibukakan oleh maid. Reyhan memakai setelan jas formal dengan dasi berantakan dan wajah lelah namun tidak mengurangi kadar ketampanannya.

Andra merasa kasihan dengan Reyhan pasti berat mengemban tugas memimpin perusahaan sekaligus menjadi seorang pelajar.

Andra langsung pergi ke kamar agar Reyhan tidak melihat wajah kawatirnya. Andra menyiapkan air mandi dan pakaian ganti yang akan dikenekan oleh Reyhan setelah itu dia duduk di tempat tidur sambil memainkan ponselnya.

Reyhan masuk ke kamar melihat Andra yang sedang sibuk memainkan ponsel lalu pandangannya tertuju pada pakaian di atas tempat tidur. Ada rasa senang Andra memberi perhatiannya walaupun Andra tidak mau menunjukkan secara langsung. Reyhan mengambil pakaian itu dan masuk ke kamar mandi.

Reyhan keluar dengan wajah yang sudah lebih segar. Dia melihat tidak ada Andra di kamar tapi ada note di nakas.

Buruan ke bawah makan

Itulah isi note dari Andra. Reyhan tersenyum samar membayangkan wajah Andra yang selalu jutek padanya berubah menjadi kawatir.

Reyhan turun dan menuju meja makan disana tampak Andra sedang melahap makanannya. Disana ada piring yang sudah diisikan nasi dan lauk lengkap. Reyhan duduk dan memulai acara makannya. Andra selesai makan langsung pergi menuju kamar menyetel alram dan tidur.

Reyhan masuk ke kamar dan melihat Andra sudah terlelap. Perlahan Andra sudah mulai berubah menjadi lebih baik. Semoga terus selamanya begitu.

~~~

Pagi ini Andra bangun lebih awal, setelah mandi dan memakai pakaian rumahan terlebih dahulu lalu dia menyiapkan seragam Reyhan dan juga setelan kantor jika tiba-tiba nanti Reyhan diminta ke kantor. Setelah mengurus pakaian Reyhan, Andra langsung ke luar menuju dapur. Tibanya di dapur Andra disambut oleh beberapa maid dan juga bi ijah yang sedang menyiapkan sarapan.

"Non mau sarapan apa? Ini masih pagi banget loh non, tapi non udah bangun?" tanya bi ijah heran pada Andra.

"Hmm ngak bi, Andra mau buat bekal untuk di sekolah. Bibi bantuin Andra ya sekalian ajarin," pinta Andra

"Non mau masak apa?" bi ijah tersenyum Reyhan membawa pengaruh baik untuk Andra.

"Nasi goreng gimana bi?" tawar Andra pada bi ijah. Bi ijah langsung mengangguk dan tersenyum.

"Bibi siapin bahannya dulu ya non," bi ijah dengan telaten menyiapkan semua bahan yang diperlukan.

Setelah semua bahan tersedia bi ijah mulai mengupas bawang, tapi Andra lebih dulu merebut pisau yang di genggam bi ijah.

"Bibi berdiri aja disini bilang apa yang harus dikerjain bibi jangan ikutan," perintah Andra.

Andra mengupas bawang, matanya terasa perih dan hidungnya pun terasa berair. Bi ijah terkejut melihat Andra menangis.

Jodohku Anak Geng Motor [REVISI]Where stories live. Discover now