13. Malam Pertama

18.5K 797 20
                                    

Andra bisa bernafas lega akhirnya dia bisa beristirahat badannya serasa remuk dan ingin patah. Dia dan Reyhan disuruh orang tua mereka bermalam di hotel ini. Dia ingin langsung tidur tapi, riasan dan gaunnya ini tak akan membuatnya nyenyak tidur.

Tapi sebelum Andra melangkah ke kamar mandi, Reyhan masuk membuatnya terkejut. Awalnya dia berpikir mereka beda kamar.

"Ngapain lo disini?" Andra masih duduk di tempat tidur.

"Tidur," jawab Reyhan singkat.

"Hotel segedek ini, ngapa lo gak tidur di kamar lain," sewot Andra.

"ngak bawa duit," jawabnya seperti enggan untuk berdebat. Ponsel Andra berdering, ternyata mamanya yang menelpon.

"Halo?" sapa Andra pada penelpon.

"..."

"Tapi ma, kan masih banyak kamar lain kenapa mesti satu kamar sih," tolak Andra.

"..."

"Iya Andra tau kalau kita udah nikah, tapi Andra ngak mau sekamar sama dia," Andra masih terus menolak.

Di saat Andra masih telponan dengan mamanya dia memilih untuk mandi duluan daripada harus mendebatkan hal yang tidak penting. Reyhan merasa badannya sangat lelah yang dia inginkan hanya tidur.

Reyhan keluar hanya memakai bathrobe memperlihatkan sedikit dadanya yang bidang. Ia menuju tas yang dibawakan oleh bodyguard pribadi nya tadi lalu masuk lagi ke kamar mandi.

Andra salah fokus dengan apa yang dilihatnya barusan hingga melupakan acaranya untuk memarahi Reyhan. Sedari Reyhan keluar dan masuk lagi ke kamar mandi Andra memperhatikan tanpa berkedip.

'Bego tadi kan gue ceritanya mau marah kok malah jadi merhatiin dia sih' rutuknya pada diri sendiri.

Tak lama menunggu Reyhan keluar dengan memakai celana pendek dan baju kaos. Andra masih saja diam di tempat semula dia sedang bermain game di ponselnya.

Reyhan yang melihat Andra sibuk dengan ponselnya langsung mengambil paksa ponsel Andra.
Andra langsung melayangkan protes.

"Gue hampir menang siniin ponsel gue!!!" protesnya. Tapi Reyhan hanya diam dia mengambil alih game Andra dan duduk bersandar di tempat tidur.

Andra masih tidak terima dia menghampiri Reyhan yang sedang melanjutkan gamenya.

Andra terpana saat Reyhan bisa membombardir semua musuh yang ada di game Andra. Dia melihat Reyhan menembak lawan dengan sangat tepat sasaran. Sepertinya Reyhan merupakan pemain game yang handal, bisa dilihat dari cara bermainnya yang rapi dan berstrategi.

Dalam kondisi seperti ini Reyhan masih memasang wajah datarnya. Sedangkan Andra jika seperti itu ia akan bersorak senang karna berhasil membinasakan lawannya. Andra masih ingat waktu itu dia menang dan bersorak sampai membuat kuping Aghata pengang.

Andra masih terus memperhatikan sampai akhirnya Reyhan memenangkan permainan. Reyhan menyimpan ponsel Andra.

"Mandi istirahat," ucapnya singkat. Andra langsung mendengus kesal. Reyhan bersikap sesukanya.

Andra pun berjalan menuju kamar mandi, dia mengambil pakaian ganti lalu masuk ke kamar mandi dengan perasaan kesal.

Reyhan mengambil buku pelajaran dan membacanya. Besok dia belum masuk sekolah dia tidak ingin ketinggalan pelajaran.

Di dalam kamar mandi, Andra sedari tadi berusaha membuka resleting gaunnya, tapi tak kunjung bisa.

'Masak gue minta bantuan sama tu es-balok sih' batinnya.

Jodohku Anak Geng Motor [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang