35. Sakit

12.4K 695 48
                                    

Reyhan menyelesaikan tugas terakhirnya hari ini di kantor. Sekarang sudah jam tujuh malam, Reyhan memilih menunda makan malamnya, karna dia ingin makan malam ditemani oleh Andra.

Semenjak Andra yang mencarinya karna pergi tiba-tiba, Reyhan sekarang selalu memberi tahu Andra jika ingin kemana pun. Misalnya saja jika ia diajak ikut meeting diluar.

Reyhan menutup laptopnya lalu keluar dari ruang kantor. Jika ditanya apakah dia lelah, harus menjadi siswa yang menjabat sebagai ketua osis dan juga bekerja dikantor. Itu sangat melelahkan, lelah otak tidak sebanding dengan lelah tenaga.

~~~

Hidangan makan malam sudah tersedia tapi Andra belum menyentuhnya karna menunggu Reyhan pulang. Bel rumah berbunyi maid dengan cepat berlari menuju pintu depan, tapi Andra menahannya.

"Biar gue aja," Andra berdiri lalu berjalan menuju pintu. Andra membuka pintu dan terpampanglah Reyhan dengan wajah lesunya. Biasanya jika Reyhan pulang kantor tidak akan selesu ini. Andra meraba kening Reyhan ternyata panas.

"Kamu sakit," ucap Andra panik.

Andra langsung mengandeng Reyhan ke kamar. Lelaki itu harus cepat ditangani, ini pertama kalinya Reyhan jatuh sakit setelah mereka menjalin hubungan.

Andra membuka jas Reyhan lalu membaringkannya di tempat tidur. Andra juga membuka sepatu Reyhan dan juga dasi yang masih melilit leher suaminya. Jujur saja ini kali pertama Andra melakukannya, karna biasanya Andra hanya menyiapkannya dan Reyhan yang memakai dasinya sendiri. Lebih tepatnya Andra tidak tau cara memakaikan dasi.

Begitu juga saat Reyhan pulang kerja, Andra tidak ada membukakan dasi Reyhan, dia hanya menyiapkan pakaian ganti dan juga air untuk mandi.

Andra merasakan badan Reyhan sangat panas, tapi tampaknya lelaki itu biasa saja, hanya wajahnya tidak bersemangat. Untung saja Reyhan tidak menggigil jika begitu mungkin Andra akan sangat lebih panik dari ini.

"Kamu tunggu bentar ya, aku mau ambil kompres sama obat," Andra meninggalkan Reyhan di kamar sebentar. Andra menuju ke dapur dan kebetulan bi ijah ada disana.

"Bi tolong buatin bubur ya," pinta Andra.

"Kok bubur non, makan malamnya kan sudah siap," jawab Bi ijah heran.

"Bukan buat Andra bi, tapi buat Reyhan dia sakit," jawab Andra.

"Ooo begitu non, sebentar non bibi buatkan, non makan malam dulu saja nanti makanannya dingin," Bi ijah mulai memasak bubur untuk Reyhan.

"Ngak bi, Andra mau urus Reyhan," bagi Andra sekarang makan malam tidak penting karena keadaan Reyhan sedang sakit, dia bisa makan nanti tapi jika Reyhan tidak ditangani secepatnya, takutnya badannya semakin panas.

"Ya sudah non ke atas aja, nanti bibi antarkan bubur, kompres, dan juga obatnya," ucap Bi ijah.

"Makasih ya bi," Andra memeluk bi ijah sebentar lalu kembali ke kamarnya, bagi Andra bi ijah sudah menjadi mama kedua baginya.

Andra kembali masuk ke kamar, dilihatnya Reyhan memejakan mata. Apa dia sudah tidur? Andra meraba lagi kening Reyhan.

"ini mau masak telor mata sapi bisa kalik ya," ucap Andra pada diri sendiri.

"Coba aja manatau bisa," ucap seseorang dengan suara serak, siapa lagi kalau bukan Reyhan.

"Hehehe, kepala kamu pusing ngak?" Andra berusaha memijit pelan pelipis Reyhan.

"Kamu udah makan?" bukannya menjawab Reyhan malah menanyakan Andra sudah makan atau belum.

"Belum, nanti aja kamu lebih penting," jawab Andra.

Jodohku Anak Geng Motor [REVISI]Where stories live. Discover now