27. Pesan Misterius

11K 655 44
                                    

Kebenaran pasti akan datang, terkadang terlambat. Mungkin aja kena macet
~
Dhea LW

Hari ini Andra sudah ada janji untuk main ke rumah Aghata. Jadi, tadi Aghata juga sudah bilang ke Reyhan kalau Andra akan ke rumahnya. Aghata juga akan memberi sedikit pencerahan pada Andra.

Semoga saja Andra mau mendengarkannya. Ya walaupun Aghata tidak yakin seratus persen, setidaknya dicoba dulu.

Sesampainya di rumah Aghata mereka langsung menuju kamar Aghata yang ada di lantai dua. Andra sudah merasa rumah ini seperti rumahnya sendiri.

Andra melepas sepatunya dan mengganti dengan selop lalu melempar asal tasnya dan menghambur ke tempat tidur empuk milik Aghata.

Aghata yang melihat kelakuan Andra hanya bisa geleng-geleng kepala. Kelakuan Andra dari dulu sampai sekarang sudah menikah tetap sama saja.

Dhea rencananya akan menyusul nanti. Katanya mamanya ada ingin mengirim sesuatu untuk tantenya yang ternyata tinggal di dekat rumah Aghata.

Aghata mengganti pakaiannya lalu menuju Andra yang sedang bermain dengan ponselnya. Aghata pun bergabung dengan Andra setelah mengambil cemilan.

"Jadi gimana ceritanya lo sama Reyhan?" Aghata memulai pembicaraan saat Andra sibuk membuka kemasan snack yang dibawa Aghata.

"Ya gitu," jawab Andra tak peduli.

"Lo ngak ada niat buat perbaiki semuanya?" Andra melempar lagi snack yang belum disa dibukanya saat mendengar pertanyaan Aghata.

"Gue? Ngak kebalik. Dia aja ngak ada niatan buat buktiin," Andra masih tetap membela diri karna dia merasa tidak salah.

"Seengganya lo dengerinlah penjelasan dia," Aghata masih sabar membujuk temannya ini.

"Gue udah pernah lakuin itu sekali, sekarang ini kedua kalinya dengan orang yang sama pula," Andra mengambil snack tadi dan mencoba membukanya lagi.

"Seharusnya dia punya bukti atau memang dia ada hubungan sama cabe itu," Akhirnya snack itu terbuka langsung saja Andra memakannya.

"Ngak Ndra, Kevin bilang Reyhan dorong Tiara setelah itu, terus dia jugak ngomong kata-kata pedas ke si Tiara," ucap Aghata.

"Jangan lo sebut nama dia, gue ngak suka," ucap Andra terpancing amarah.

"Kevin? Lo lebih percaya dia daripada gue ta? Oh iya gue lupa kalian pacaran pantes aja. Jadi semua ke cowok itu," ucap Andra sarkas.

"Lo apaansih Ndra, gue ngak mihak Reyhan. Gue cuma mihak mana yang menurut gue bener," kesabaran Aghata pun surut.

"Bener? Berarti lo nganggep Reyhan bener gue salah gitu. Gue ngak nyangka ya ta, orang yang selalu gue mihak gue dulu sekarang lebih minyak ke orang yang baru lo kenal," Andra bangkit ingin pergi dari sana.

"Andra dengerin gue dulu, bukan gitu," Aghata ingin mengejar Andra tapi pintu kamar terbuka sebelum Andra menggapainya.

"Ini kalian ngapain kok ribut sampe kedengeran di luar," ucap Dhea baru datang.

Andra ingin menerobos keluar tapi, Dhea lebih dulu menutup kembali pintu dan menghalangi.

"Awas gue mau keluar," ucap Andra penuh penekanan.

"Apa dengan lo lari masalah lo kelar? ngak kan, kita disini mau bantu lo bukan mau nyisihin lo dengan minyak Reyhan," ucap Dhea.

"Lo tau apa? Lo juga lari kan kesini karna masalah lo disana. Ngak usah sok nasehatin gue," huh pedes jugak tu mulut kalau lagi marah.

Jodohku Anak Geng Motor [REVISI]Where stories live. Discover now