34. Ternyata

11.3K 641 42
                                    

Seminggu telah berlalu dan semuanya terasa aman-aman saja setelah Reyhan mengumumkan itu, bahkan Tiara sama sekali tidak mengusik. Walaupun masih banyak juga yang membicarakannya, Andra berusaha tidak peduli.

Tadi sekolah dipulangkan lebih awal karena semua guru akan rapat. Dan sekarang Andra merasa sangat bosan di rumah. Reyhan? Dia tengah sibuk dengan pekerjaannya di ruang kerja.

Sedari tadi kerja Andra di kamar hanya menonton sambil ngemil tanpa minat. Andra bangkit dari tempat tidur king size itu.

Dia melangkah menuju dapur, maid sudah siap siaga disana. Andra ingin sesekali mengurus rumah tangga sendiri, dia cukup sadar kalau dia tidak serajin itu.

Andra meminta untuk maid itu mengerjakan pekerjaan lain saja. Andra membuka kulkas dan mengambil susu. Maid langsung mengambil gelas untuk Andra.

Andra menuang susu itu ternyata hanya tersisa setengah gelas. Bepas-pasan bi ijah lewat.

"Bibi belum belanja bulanan?" tanya Andra. Karna untuk semua keperluan di rumah ini diurus oleh bi ijah lebih tepatnya bi ijah adalah kepala asisten rumah tangga. Bahkan penampilan bi ijah tidak seperti asisten rumah tangga tapi seperti asisten pribadi yang dikhususkan untuk mengurus Andra dan semua keperluan di rumah ini.

"Belum non, rencananya bibi mau pergi nanti," jawab bi ijah.

"Ngak usah bi, Andra aja yang belanja nanti bibi kasih catatannya," Andra meminum susu itu sampai habis.

"Tapi non.."

"Udah bi gapapa, Andra bosen di rumah belanja kayanya seru," potong Andra.

"Yasudah non,"

Andra ingin kembali ke kamar, tapi dia tak sengaja melihat pintu ruang kerja Reyhan. Selesai makan siang tadi Reyhan tidak keluar darimana. Andra memutuskan untuk melihat kesana sekalian bilang kalau dia akan keluar.

Andra berhenti di depan pintu kayu yang besar itu. Dia berpikir ingin mengetuk atau langsung masuk saja. Ini rumahnya kan yasudah tidak perlu mengetuk.

Andra masuk tanpa mengetuk dilihatnya Reyhan baru saja menutup laptopnya, berarti pekerjaannya sudah selesai.

"Aku mau ke mall belanja," ucap Andra langsung tanpa basa basi.

Reyhan memberi Andra platinum card. Andra sendiri bingung dia punya golden card lagian dia hanya akan belanja kebutuhan rumah saja, tidak untuk shopping.

"Aku cuma belanja bulanan aja," ucap Andra yang secara tidak langsung menolak platinum card dari Reyhan.

"Bi ijah kemana?" tanya Reyhan, karena memang biasanya bi ijah yang mengurus tentang hal itu.

"Ada, tapi aku bosen di rumah makanya aku mau gantiin belanja," ucap Andra.

"Yaudah ayok," jawab Reyhan.

"hah?"

"Aku temenin,"

Andra langsung mengangguk bahagia, lalu Andra menuju kamar untuk mengganti pakaiannya begitu juga dengan Reyhan.

~~~

Sekarang mereka tengah dalam perjalanan menuju mall. Andra senang sekali bisa menghabiskan waktu dengan Reyhan. Ntah kenapa akhir-akhir ini Andra selalu ingin bersama Reyhan.

Sesampainya di mall mereka berdua langsung mencari apa saja yang dibutuhkan sesuatu dengan catatan yang diberikan oleh bi ijah tadi.

"Mau naik?" tawar Reyhan untuk Andra duduk di dalam troli.

"Hahaha nggak lah aku udah gede masak duduk disitu, kecuali kaya dede bayi itu," Andra menunjuk pada troli yang diduduki bayi dengan didorong oleh ibunya.

Jodohku Anak Geng Motor [REVISI]Where stories live. Discover now