MPL-29

20K 1.2K 3
                                    

"Baiklah, sekarang kau bisa lakukan apapun semaumu," ucap Devan melunak. Ia berdiri di hadapan Rora yang sedang duduk diam di kasur.

"Kau bisa tampar aku, kau bisa pukul aku sepuasmu." Devan menaikkan salah satu sudit bibirnya. "Bahkan kau bisa membunuhku," lanjut Devan tenang yang membuat Rora menatapnya tak percaya.

*****

Seperti siang-siang biasanya, Devan selalu saja di hadapkan oleh setumpuk berkas yang berada di hadapannya sekarang ini.

"Kapan kertas-kertas ini akan menghilang dari mejaku?" guman Devan mulai bosan dengan pekerjaannya.

'Sudahlah, cepat selesaikan agar aku dapat cepet bertemu dengan Verlitiya setelah ini," gerutt Eright di dalam sana.

Devan memutar batanya malas. Ia menyesal membolehkan serigala itu bertemu dengan serigala Matenya kemarin. Yha, Eright bertemu serigala serigala milik Rora kemarin.

Serigala dengan warna putih susu dengan gradasi warna coklat tua dan coklat terang itu telah mencuri perhatian serigala besar hitam pekat itu.

'Kau jangan hanya memerintahku saja. Bantu aku menyelesaikannya!" balas Devan kesal.

'Ah! Itu bukan urusanku. Aku akan beristirahat sekarang, mengumpulkan energi untuk bermain dengan Verlitiya nanti," jawab Eright tak peduli dengan ulah Devan.

'Kau!' ucap Devan geram, tapi serigala itu sudah menutup mindlinknya sepihak.

Bukannya Devan tidak senang, tapi jika mereka terlalu lama mengambil alih waktu dirinya bersama Rora juga akan berkurang.

Satu jam telah berlalu dengan tenang. Kertas-kertas di mejanya tampak berkurang. Ia merasa jenuh sekarang.

'Alpha, ada penghianat di semua pasukan dan penjaga 'pack house' yang dapat mengancam keamanan Alpha dan Luna, serta semua warga Blue Moon Pack juga akan ikut terancam,' mindlink Bara membangunkan Alphanya itu.

'Kau tau siapa dari mereka yang berhianat?' ucap Devan serius.

'Tidak, Alpha. Kami belum mengetahui siapa dalangnya dan siapa saja yang terlibat.'

'Kalau begitu, kau cari tahu siapa dalang dalam masalah ini!' titah Devan tegas.

'Baik, Alpha,' jawab Bara dan memutuskan mindlink.

*****

Siang hari. Rora dan para Maid telah selesai menyiapkan makanan untuk makan siang. Rora telah duduk di maja makan. Sekarang tinggal menunggu Matenya untuk datang.

"Sudah lama ya?" Devan yang baru saja datang langsung menarik kursinya.

"Tidak," jawab Rora dengan senyumannya.

Tanpa menunggu lama Devan dan Rora mengambil makanan yang sudah disediakan.

"Kau yakin akan berubah wujud lagi?" tanya Devan meragukan di sela makannnya.

"Memangnya kenapa? Tidak salah kalau membuat Verlitiya sanangkan? Lagi pula Eright tidak keberatan." Keberatan? Serigala itu tidak akan mungkin keberatan jika memenuhi permintaan Matenya.

"Oke,baiklah."

*****

Angin semilir menerbangkan anak-anak rambut. Pepohonan menjulang tinggi dengan. Daun-daun yang lebat seolah menghalangi dari sinar matahari.

My Perfect Luna (COMPLETE)  Where stories live. Discover now