Prolog

1.1M 73.6K 33K
                                    

hai, selamat datang di dunia ALAÏA!

bagi kamu yang baca ulang, tolong jangan pernah spoiler apapun di comment. kalo melanggar, aku bakal langsung report akun kamu karena itu bikin resah pembaca lain 😀 hatur nuhun!

p.s. kalo kamu nemu komentar OOT (out of topic), kayak ngebahas cerita lain, promosi cerita lain, ngajak ke lapaknya buat liat reading list, dll, bantu aku tegor yaa!! aku engga nyaman soalnya hehehe. makasiiii

FOLLOW IG AKU: alaiaesthetic & radenchedid (cadangan). Biar engga ketinggalan info tentang ceritaku! 🤍

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

A L A Ï A
The Best Curse

Debur ombak berderu saling menabrak karang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Debur ombak berderu saling menabrak karang. Langit semakin mengabu begitu juga kilat dan petir yang tak henti mengeluarkan cahaya.

Di jauh sana, nampak kapal besar melintasi lautan luas. Entah apa yang para awaknya lakukan sekarang. Namun yang pasti, mereka sedang memohon pada Sang Maha Kuasa untuk meredakan badai.

Saat ini, volume gelombang laut semakin membesar. Rasa takut makin menghantui orang-orang yang sedang berlayar.

Kecuali dia. Seorang pria dengan kacamata hitam dan jaket kulit yang melekat di badan kekarnya. Ia marah karena secara tiba-tiba hujan turun begitu deras disertai guntur.

Karena cuaca ekstrem seperti ini, perjalanan mulusnya jadi terhambat. Pria itu sangat kesal.

Di dalam kapal ini hanya ada dirinya bersama satu teman yang mengemudikan kapal alias nahkoda. Bukan hanya berdua, namun ada satu lagi makhluk yang sengaja disembunyikan oleh pria tadi.

Kita sebut saja pria itu dengan nama Kai.

Dengan wajah garang, Kai masuk ke sebuah ruangan kecil di dalam kapal. Di sana tempat ia menyembunyikan seorang gadis manis yang kelihatannya mual karena kapal terombang-ambing dengan cukup kuat.

"P-Paman, ini ada apa?" Gadis tadi bertanya.

Ia bahkan tidak tau dirinya berada di tengah laut. Kai benar-benar tega, dia sengaja membiarkan gadis itu tak melihat satupun objek di tempat ini kecuali dirinya dan ruangan sempit tersebut.

"Di sini gelap, Paman, apa aku boleh keluar?" Terselip nada permohonan pada kalimat Si Gadis.

"Nggak! Jangan keluar dari sini kalo nggak mau saya hukum!" Kai menyentak, membuat gadis itu tertunduk dan berhenti bersuara.

Setelah itu, Kai menutup pintu dan menguncinya dari luar. Ia mengurung remaja itu untuk yang ke sekian kali. Kai tak peduli, ia hanya ingin melihat keadaan Si Gadis lalu pergi dengan cara yang sama sekali tidak manis.

ALAÏA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang