4. Dekat

354K 45.9K 41.8K
                                    

FOLLOW IG AKU: alaiaesthetic & radenchedid (cadangan). Biar engga ketinggalan info tentang ceritaku! 🤍

 Biar engga ketinggalan info tentang ceritaku! 🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

4. Dekat

Abby baru kembali ke kantin setelah urusannya selesai. Ia menghampiri Danu karena tidak melihat Alaia ada di tempat biasanya.

"Alaia di mana, Dan?" tanya Abby.

"Anu, tadi Nona Alaia pergi, Dok," ujar Danu.

"Pergi ke mana?" Abby bertanya lagi.

"Saya kurang tau. Tapi perginya sama lelaki," ungkap Danu.

"Lelaki siapa? Kamu kenal?" Abby mulai cemas.

Danu menggeleng, wajahnya menunjukkan adanya rasa sesal. Ia menyesal tadi tidak sempat bertanya tentang cowok yang pergi bersama Alaia. Alhasil Abby jadi khawatir.

Karena Danu menyebut 'lelaki', pikiran Abby seketika tertuju pada sosok yang selama ini ditakuti Alaia. Paman Kai. Abby takut sekali Alaia dibawa pria itu.

"Perginya dari kapan, Dan?" ucap Abby.

"Kurang lebih satu jam yang lalu, Dok," jawab Danu.

Nampaknya Abby semakin cemas. Karena tak mau melihat Abby kalut, Danu pun mencoba menenangkan wanita muda tersebut. "Temen Nona bilang mereka nggak lama, Dok. Nanti Nona Alaia dianter ke sini lagi sama dia."

"Temen?" Abby mengulang ucapan Danu.

Danu memanggut kepala. "Iya, Dok. Anaknya masih muda."

Mendengar itu, Abby jadi berpikir dua kali tentang hal yang tadi melintas di benaknya mengenai Paman Kai. Danu bilang lelaki yang pergi bersama Alaia itu masih muda. Kai tidak mungkin muda, kan?

Abby menyentuh pelipisnya dilanjutkan membuang napas berat. Ia terlihat kelelahan. Sambil kembali menatap Danu, Abby berujar, "Setengah jam dari sekarang, kalo Alaia belum balik, hubungi saya ya, Dan."

Danu mengangguk patuh. "Siap, Dok."

"Makasih, ya, saya tinggal dulu." Abby pun pergi dari kantin.

Tepat ketika Abby meninggalkan kantin, Kai dan Zito masuk ke sana sambil berbincang membahas sesuatu. Awalnya Abby tidak begitu peduli karena ia pun tidak mengenal mereka. Namun, kalimat yang Kai lontarkan membuat perhatian Abby teralih.

"Cuma ada satu pasien yang namanya Alaia di sini. Gue harus ketemu dia hari ini juga."

⚪️ ⚪️ ⚪️

Alaia hampir menyeburkan diri ke laut kalau Langit tidak bergerak cepat untuk mencegahnya. "Lo kenapa sih kayak anak bebek demen banget main di air!"

Tangan Langit mencengkram lengan Alaia, menarik paksa gadis itu untuk menjauh dari air. Alaia cemberut tapi pasrah saja diseret-seret oleh Langit. Sesekali ia menoleh ke arah laut, matanya berbinar ingin ke sana.

ALAÏA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang