31. Confused

306K 27.5K 27.3K
                                    

31

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

31. Confused — 🔞

Seorang dewi lautan pemilik darah keturunan bangsa siren dan mermaid jatuh cinta pada manusia.

Ini bukan kali pertama terjadi dalam kehidupan makhluk laut tersebut. Makhluk yang acapkali disebut fantasi ataupun mitologi yang tak semua orang percaya akan keberadaan mereka.

Tapi dalam kisah ini, untuk seorang dewi laut, Alaia adalah yang pertama menaruh rasa pada sesosok manusia. Langit berhasil mencuri hatinya.

Meski begitu, Alaia paham dan sadar betul bahwa pilihannya ini akan membawa dia ke dalam masalah besar. Langit juga tau, bahkan ia akan selalu mengingat cerita Alaia tentang dirinya yang lahir dari hubungan terlarang kedua orang tuanya.

Alaia memilih untuk mempertahankan Langit karena ia merasa punya hak untuk itu. Ia yang menentukan kepada siapa hatinya pantas berlabuh. Dan sekarang yang Alaia rasakan ia begitu menyayangi Langit lebih dari apapun.

Di hadapan Alaia ada Langit yang beberapa menit lalu bertanya tentang hubungan mereka yang kemungkinan besar akan dilarang oleh alam. Namun keduanya sama-sama menenangkan satu sama lain dan yakin bahwa ada jalan untuk semua ini.

"Caelum," panggil Alaia.

Langit yang awalnya menunduk langsung memandang Alaia dengan wajah sedikit bingung. "Apa? Kamu nyebut apa tadi?"

"Caelum." Alaia menahan senyum, nampak sangat manis.

"Apa itu?" Langit ingin tahu karena baru kali ini mendengar kata tersebut.

Alaia terlihat malu-malu karena tanpa sadar memakai 'bahasanya'. Entah sejak kapan bahasa itu sangat melekat di otak Alaia. Mungkin semenjak Alaia menghabiskan waktu lebih banyak di laut? Sehingga perlahan semua kekuatan dan identitasnya kembali. Termasuk simbol bulan di lengannya itu.

"Caelum itu artinya langit. Nama kamu kan Langit," kekeh Alaia.

Langit agaknya takjub, membuat wajah Alaia merona. Cowok itu bertanya, "Bahasa apa?"

Alaia menggaruk pipi bingung menjawab apa. Karena sejatinya ia tidak tau ini bahasa apa. Ah, sepertinya Alaia harus bertanya kepada teman-temannya di laut sana.

"Aku nggak tau," jawab Alaia.

Langit tertawa kecil. Kekasihnya itu memang unik. Tingkahnya selalu berhasil bikin dia tergelak, apalagi ketika polosnya Alaia kumat. Wajah lugunya itu bikin gemas bercampur gregetan.

Alaia menengadah ke langit, seketika wajahnya diserbu rintik hujan yang mendadak volumenya bertambah. Gerimis kecil itu berubah menjadi hujan lebat yang datang bersama awan pekat.

Segera Langit menarik Alaia untuk berteduh. Orang-orang di sekitar sudah sepi karena sejak tadi mereka bersiap melindungi diri dari hujan, tak seperti pasangan ini yang malah anteng berbincang ringan di rinai tipis.

ALAÏA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang