42. Insecure

234K 25.1K 29.1K
                                    

42

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

42. INSECURE

Tadi sore Alaia, Ragas dan Bunda mengantar Ayah sampai ke pelabuhan. Ragas yang baru keluar dari rumah sakit langsung jalan-jalan karena teramat suntuk berhari-hari tidak keluar ruangan. Sebelum berpisah tadi, Ayah memeluk Alaia dan memberi banyak pesan serta wejangan untuk pernikahannya bersama Langit.

Kini mereka bertiga sudah kembali ke rumah. Langit belum pulang padahal waktu sudah memasuki malam. Alaia menunggunya di teras sambil memakan es krim dan tak berhenti mengamati pagar.

Setelah bermenit-menit terlewat, Alaia memilih masuk dan mendatangi Ragas yang berada di ruang keluarga. Cowok itu lagi pacaran via telepon. Alaia duduk di samping Ragas, memberi seulas senyum tipis dengan tatapan agak mengantuk.

"Dede bobo aja sana ... palingan bentar lagi Langit sampe," celetuk Ragas.

Alaia menggeleng. "Es krimnya belom abis."

"Oh iya." Ragas melirik es krim yang Alaia genggam. "Abisin dulu atuh."

Setelahnya Ragas asyik berbincang lagi dengan Lana. Alaia tidak menyimak meski Ragas berada tepat di dekatnya. Cewek itu diam sambil menikmati es krim dan sesekali menilik jendela yang memperlihatkan halaman depan rumah.

Alaia menunduk, bersamaan itu terdengar bunyi klakson khas mobil Langit. Perempuan yang sedang hamil itu lari keluar, menemukan mobil Langit sedang bergerak masuk ke halaman rumah. Ia tersenyum lebar karena akhirnya sang suami pulang.

Sambil menunggu Langit memarkirkan mobil ke dalam garasi, Alaia mencari tempat sampah untuk membuang stik es krim. Sesudah itu ia balik lagi ke teras dan Langit baru saja muncul dari garasi.

"Angit!" Alaia menyapa.

Langit merentangkan tangan dan langsung peluk Alaia. "Sayaaang."

Rasanya semua lelah di tubuh Langit seketika lenyap setelah bertemu Alaia. Nyaman sekali memeluk perempuan itu sampai Langit berat untuk melepasnya. Sekarang mereka terlihat seperti pasangan yang baru bertemu setelah bertahun-tahun terpisah.

Sehabis puas mendekap Alaia, kini Langit mengajaknya masuk ke rumah. Keduanya beranjak ke kamar karena Langit mau mandi, Alaia juga sudah mengantuk dan ingin segera tidur. Sambil berjalan ke sana, Langit menceritakan hari-harinya ke Alaia.

Semua Langit beberkan tanpa terkecuali, termasuk Ally yang mengajaknya ketemuan.

"Kamu mau ketemu dia?" tanya Alaia.

"Liat besok aja," kata Langit.

Setibanya di kamar, Langit menaruh tas di gantungan dekat meja belajar dilanjutkan melepas pakaian atas. Alaia duduk di tepi kasur sembari memerhatikan Langit yang sibuk sendiri. Cowok itu nengok ketika dirinya hendak masuk ke kamar mandi.

ALAÏA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang