46. Langit Ketika Hujan

207K 25.1K 34.3K
                                    

46

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

46. LANGIT KETIKA HUJAN

2 minggu kemudian.

Dari cerita yang Lana sampaikan pada Ragas beberapa waktu silam, Ragas menyimpulkan bahwa Alaia harus lebih banyak menghabiskan hari-harinya di laut demi kesehatan calon bayi dia. Sejatinya Alaia bukanlah manusia. Hidupnya memang di lautan, bukan di darat.

Sesudah mendengar penjelasan tersebut, Ragas ikut merasa sedih, bimbang, dan gelisah persis seperti yang Langit alami pasca ditinggal sang istri. Ternyata serumit itu memiliki pasangan berbeda alam.

Langit tau konsekuensi dari hubungannya dengan Alaia ialah berat. Bisa saja Langit menyerah dan memulai hubungan baru dengan perempuan lain, karena lambat laun manusia akan lelah bila harus ditinggal terus. Tetapi Langit memilih untuk tetap di sini karena ia percaya akan selalu ada jalan terbaik buat mereka.

Dari kisah Langit dan Alaia, Ragas belajar bahwa kesetiaan itu sangatlah mahal dan tak semua orang bisa melakukannya.

Hari ini ada acara kecil-kecilan di halaman belakang rumah Bunda. Anak-anak Tongkrongan Dewa sudah tiba di tempat dan bekerja sama mempersiapkan segalanya, mulai dari makanan, minuman, dekorasi, speaker, serta sederet list lainnya. Di tepi kolam terpasang lampu LED strip dengan warna berubah-ubah tiap dua detik.

"Bentar lagi Langit sampe. Dia udah masuk perumahan," ucap Ragas ke teman-temannya usai membaca chat dari Langit.

Maka mereka mempercepat gerak hingga semua persiapan kelar. Di sini tidak ada perempuan, Bunda pun sengaja pergi ke rumah Nana dan titip pesan pada Ragas untuk jaga rumah serta tidak boleh melakukan hal yang aneh-aneh, termasuk mabuk-mabukan.

"Akhirnya bebas dari cewek gue!" Seseorang berseru senang. Dia merupakan korban dari keposesifan pacarnya.

"Ini doi malah nelponin terus, cok! Mau gue reject takut dia mikir gue selingkuh. Sering banget gue dikira lagi nyari cewek, padahal cuma nongki sama lo lo pada," sambar temannya yang tersirat curahan isi hati sambil memandang layar handphone.

"Betina mah gitu, ya, untung gue jomblo." Skipper berkata.

"Sama dong," sahut Indigo.

"Cieee, jadian atuh!" Nemesis bersorak dan seketika kepalanya terhantam bola karet hasil lemparan Skipper.

Bola itu kemudian menggelinding jatuh ke kolam dan mengambang dengan indah di sana, berputar-putar penuh keanggunan sampai berhasil mencuri perhatian cowok-cowok di tempat ini.

"Ya Allah kepala Langit ngambang," celetuk Leza.

Kalian harus tau bahwa bola karet itu dipesan khusus untuk Langit. Karena ini merupakan hadiah buat Langit, maka gambar pada permukaan bola ialah wajah Langit. Namun hasilnya di luar ekspektasi mereka yakni muka Langit jadi melar sebulat bola.

ALAÏA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang