Chapter 4

14.4K 1.9K 227
                                    


Arigato untuk  yang sudah mampir ke sini dan memberi Vote serta komen💙

Senanggg banget kalau cerita ini bisa menghibur kalian, SSL💙

Happy reading, yah! 💙💙



.
.
.
.

"Aku tertawa dan menangis karenamu."
-Unknown.

.
.
.
.
.
.
...

...

....

...

...

.

..










Selama beberapa jam Sakura dan Shizune saling mencari informasi serta keberadaan pasti dari tumbuhan yang mereka katakan langka tersebut. Hasilnya memang cukup memuaskan. Setidaknya informasi yang ada bisa menjadi aset penting bagi Konoha tentunya.

Meski ada sebersit rasa penasaran mengapa klan istimewa seperti Inagawa tiba-tiba menjalin hubungan baik dengan Konoha. Tapi pemikiran itu Sakura tepis mengingat bahwa di klan Inagawa hanya tersisa satu orang saja dan dialah yang memimpin deja Kojo sekarang. Desa itu telah berubah menjadi sebuah desa kecil yang berpenghasilan di ambang cukup. Semua ini karena perang dunia ninja yang ke-empat kemarin.

Kasihan, pikir Sakura. Apalagi desa Kojo dulunya sangat besar dan wilayah kekuasaanya pun meluas. Kini desa itu hanya bisa berharap dari hasil panen yang dijual ke desa lain.

Omong-omong jika membicarakan perkara jual-menjual membuat Sakura tiba-tiba teringat dengan perkara semalam. Karena amarahnya yang memuncak dia malah tanpa sadar menghancurkan meja hingga berubah menjadi debu. Mengerikan, memang. Sakura merasa bersalah tentunya apalagi ketika melihat wajah syok sang ibu.

Tapi mau bagaimana lagi.

Mendengar ibunya yang hampir saja menyebut Sasuke sebagai 'Buronan' membuat Sakura kalap seketika. Semua perasaan kesalnya, sedih, kecewa dan terluka bercampur menjadi satu. Tanpa sengaja dia malah menambah kekacauan

"Haaah," Desah Sakura. Cuaca hari ini malah jadi semakin panas karena matahari masih berada di atas kepala dan menerpa pucuk kepala Sakura secara langsung. Sakura ingin berteduh. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mengetahui dimana dia berada sekarang.

Dan sadar bahwa beberapa meter dari tempat ada ini sebuah tokoh perabotan yang menjual barang rumahan dengan harga yang cukup terjangkau. Sakura ingin membeli satu meja berukuran sedang untuk mengganti meja yang ia hancurkan semalam, lalu ia akan membeli satu set cangkir dan piring. Mungkin itu bisa membuat hubungannya dengan Mebuki membaik.

Karena faktanya Sakura belum berbicara sepatah katapun kepada Mebuki. Alasan tadi pagi Sakura langsung pergi juga adalah karena canggung berada di dekat orangtuanya.

Ya, Sakura merasa durhaka.

Sakura akan membeli peralatan kesukaan ibunya. Setidaknya itu yang bisa Sakura lakukan sekarang.

Lalu.. mungkin Sakura akan memilih untuk menenangkan diri dahulu. Ia tidak yakin apakah Mebuki akan berhenti membahas pernikahan atau lelaki. Yang pasti Sakura akan menyerah Jika Mebuki benar-benar membahas itu.

CWTCH (SasuSaku)Where stories live. Discover now