Chapter 27

10.6K 1.3K 186
                                    

Update!

Jangan lupa VOTE dan COMMENT!

Jangan jadi SILENT READERS ya!

Sankyuu!!



..
.

"Aku mencintamu, Sakura."
-Sasuke.


.
.
.


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

VOTE!

VOTE!

.
.
.
.
.

Cause you were Romeo, I was a scarlet letter
And my daddy said, "Stay away from Juliet"
But you were everything to me
I was beggin' you, "Please don't go..."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Dia kesulitan menghadapi ribuan prajurit boneka ini. Natsuzawa memang mengeluarkan seluruh kekuatannya, dia mampu menghindar atau melempar serangan balasan untuk setiap pukulan dari boneka-boneka itu. Kemahiran Natsuzawa dalam menggunakan Ninjutsu atau Taijutsu memang patut diacungi jempol. Selama ini menahan diri, ternyata membuat sisi buas Natsuzawa keluar sendirinya.

Akan tetapi-

Jumlah tetaplah jumlah. Dengan jumlah mencapai ribuan serta boneka-boneka itu menyerang tanpa henti, belum lagi stamina Natsuzawa yang memang sudah menipis.

"Keparat!" Decih Natsuzawa. Ia berniat untuk mengonsentrasikan chakranya dan membangkitkan mode Reversal agar segera menghabisi semua halangan ini. Natsuzawa berfirasat tidak enak, ia melihat cahaya chakra keunguan dari dalam kuil di sana, chakra yang serupa dengan Sasuke. Sasuke pasti melakukan sesuatu, batin Natsuzawa.

Namun, mendadak tubuh Natsuzawa menegang setelahnya. Dia tak mampu bergerak sesaat. Mata kehijauan Natsuzawa bergerak liar dan menyadari bahwa cahaya ungu dari kuil sudah menghilang. Belum lagi dada Natsuzawa yang terasa amat panas.

Selama beberapa menit, kejadian aneh ini dibarengi oleh boneka-boneka sialan itu yang juga terdiam lalu patah secara tiba-tiba. Kayu-kayu yang sebelumnya berbentuk, kini berubah menjadi seonggok ampas kayu. Semuanya hancur menjadi ribuan kayu yang tak lagi bergerak.

Kenapa?

Natsuzawa melihat sekelilingnya yang penuh akan sampah kayu. Lalu lambang matahari di lengan Natsuzawa berdenyut. Perasaan ini tentunya perasaan asing.

Cahaya matahari yang ada di atas Natsuzawa pun tak lagi memancarkan panas terik seperti semula. Semuanya berubah dalam sekejap.

Natsuzawa terengah-engah. Di genggamannya masih ia jaga dengan baik tas Sasuke serta isi di dalamnya. Sementara itu, perasaannya semakin tidak enak. Chakra Hikaru juga tak lagi terasa pun chakra Sasuke. Natsuzawa menelan ludahnya saat sebuah pemikiran menghampiri benak Natsuzawa.

Hikaru sudah mati.

Natsuzawa amat yakin akan hal itu. Belum lagi bahu Natsuzawa yang terasa panas, pertanda bahwa ikatan antara Natsuzawa dan Hikaru memang erat. Mata hijau keemasan Natsuzawa berkilat. Untuk memastikan keadaan sekali lagi, Nastuzawa mengitari seluruh sampah kayu ini.

CWTCH (SasuSaku)Where stories live. Discover now