Chapter 28

11.5K 1.4K 175
                                    


Chapter 28, update!

Jangan lupa VOTE dan COMMENT!

Jangan jadi SILENT READERS ya!

Sankyuuu!💕💕💕💕💕💕
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

VOTE!

VOTE!
.
.
.

"Ketika takdir kita telah dirajut, maka siapapun tidak bisa menjadi pisau."
-unknown.



.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

°°°°°••••°°°°

Sudah berapa waktu dan juga tempat yang Natsuzawa tempuh untuk memastikan bahwa Hikaru memang sudah mati. Entah apa alasan dibalik kematian Hikaru tapi Natsuzawa sangat yakin hal itu berhubungan dengan Sasuke. Natsuzawa telah menebaknya, melihat kemampuan Sasuke yang bisa dibilang berada di level sangat tinggi sampai Natsuzawa saja merasa segan untuk melawan Sasuke walau terkadang ia melempar candaan konyol.

Sasuke adalah orang yang berbeda dan Natsuzawa bersyukur bisa mengenal Sasuke. Dengan adanya kejadian ini serta keinginan Natsuzawa untuk bertemu Hikaru terakhir kalinya sudah pupus. Kematian Hikaru ditunjukkan dari benda-benda serta kurungan di distrik klan ini mendadak lepas. Kehilangan pengendali mereka.

Natsuzawa juga mendapati bahwa portal yang dibuat oleh Hikaru pun menghilang. Panasnya matahari tak lagi menyengat, dan juga langit kebiruan yang tampak lebih segar daripada biasanya. Kekuatan manipulasi Hikaru sirna.

Natsuzawa tak terburu-buru. Ia melakukan tugas terakhirnya sebelum menuju ke kuil utama. Kuil raksasa yang kini redup, tak lagi menerima asupan cahaya matahari.

Mengetahui bahwa hanya dirinyalah satu-satunya anggota Tres Solis yang tersisa dan itu adalah fakta. Dalam hati Natsuzawa yang terdalam, ia tak lagi memiliki tujuan. Ada kekosongan yang menganga di hatinya. Di sisi lain, bila memang Sasuke membunuh Hikaru sekalipun tak ada kemarahan di dalam hati Natsuzawa. Sasuke hanyalah seorang pemuda minim ekspresi yang mencintai seorang gadis sesetia Sakura.

Memasuki kuil utama, yang Hikaru rasakan adalah aura mencekam. Di hadapannya mayat Hikaru yang telah mati, jantungnya terlihat bolong, tubuhnya bersimbah darah. Di depan mayat Hikaru. Sosok gadis berkimono memunggungi Natsuzawa. Rambutnya merah muda, serta bahunya bergetar hebat karena menangisi seseorang yang ada di rengkuhannya.

Berkali-kali gadis merah muda yang Natsuzawa yakini adalah Sakura itu memanggil nama Sasuke dengan lirih. Tangisnya sangat pilu walau suaranya melemah karena tenaga yang mungkin menipis.

Di lubuk hati Natsuzawa sekalipun, walau hanya bersama Sasuke selama tiga hari belakangan ini, ia telah mempelajari banyak hal. Terutama ucapan Sasuke yang mengatakan agar Natsuzawa tak terlalu membenci kakaknya sendiri. Sasuke mengajarkan pada Natsuzawa bahwa semua orang punya alasan mengapa mereka melakukan sesuatu.

Natsuzawa merasa hampa. Mendapati Sasuke dan Hikaru mati karena konflik mereka. Juga paham bahwa ini adalah jalan yang Sasuke pilih.

Sakura.... terlihat amat menyedihkan. Menerima semua perlakuan kasar Hikaru sebelumnya serta hampir dijadikan boneka oleh Hikaru, meski bukan kesalahan Natsuzawa sekalipun namun Natsuzawa tetap merasa bertanggung jawab karena Hikaru adalah kakaknya. Walau faktanya Hikaru dan Natsuzawa berbeda ayah, mereka tetap berasal dari rahim yang sama.

Setelah ini apa yang akan Natsuzawa lakukan? Dia tak menemukan jawaban atas semua itu.

Menatap tubuh Sasuke yang terbaring kaku karena efek kutukan Hikaru, sebuah niat yang telah Natsuzawa mantapkan sejak awal akhirnya akan ia realisasikan.

CWTCH (SasuSaku)Where stories live. Discover now