Chapter 15

11.4K 1.6K 437
                                    

Chapter 15, update!

Jangan lupa VOTE dan COMMENT ya!

Jangan jadi SILENT READERS!

A/N: Kalau perlu siapkan tisu (jika dirasa sedih)

Sankyuu!!
.
.
.
.


"Perpisahan adalah sesuatu yang tidak pernah ingin aku bayangkan terjadi bahkan di mimpi sekalipun. Tapi mengapa? Kini semua menjadi nyata."
-unknown.


.
.
.
.
.

.
.
.

VOTE!
.
.
.
.
.
.

•••••••••

Tanpa ada yang berani membuka pembicaraan barang satu patah katapun, pikiran mereka saling bertolak belakang, dan tak bisa ditebak. Tak ada pembicaraan sama sekali, derap langkah kaki mereka mendominasi arah yang Sakura tunjukkan pada Sasuke. Sasuke sendiri melangkah dengan ragu. Menatap Sakura dari balik punggung gadis itu, entah kenapa membuat Sasuke ingin bertanya.

Apakah ada sesuatu yang terjadi?

Sasuke tak yakin. Tidak, dia sangat tidak yakin bahwa Sakura tegar sekarang. Sakura terlihat sangat rapuh, dengan ekspresi wajah itu, dengan sorot mata Sakura yang tak seperti biasa.

Bagaimanapun, Sasuke tahu.

Sasuke menyadari hal-hal kecil yang mungkin Sakura tak sadari, hanya saja mungkin Sasuke tak bisa mengucapkannya secara gamblang, melainkan menyimpan semuanya di dalam hati dan membahas ini seorang diri.

Memasuki tempat yang akrab sekaligus membawa kenangan bagi memori Sasuke, bernostalgia dan memori datang menghujam setiap inci ingatan Sasuke. Meski tak menunjukkan secara bentuk, namun Sasuke bisa merasakan kenangan yang ada. Rasa tak enak semakin menyeruak, Sakura membawa Sasuke ke sini. Ke tempat latihan tim-7 dulu, tempat penuh kenangan dan kebersamaan, memancing Sasuke dan mengetuk hati lelaki itu.

Tap.

Sakura berhenti di depan danau. Danau dangkal nan jernih, permukaannya membiaskan cahaya bulan, menunjukkan bayangan bulan yang indah. Suara aliran danau tergolong tenang, bahkan Sakura bisa bercermin di sana. Dulu sekali, Naruto pernah terjengkang sampai ke danau ini karena berhadapan dengan Kakashi saat merebut lonceng.

Dulu sekali saat mereka belum memiliki masalah hidup yang pelik, mereka masih seorang bocah berusia 12 tahun. Seorang bocah labil yang terbuai akan tujuan masing-masing.

Atau sakura yang mengingat dirinya sangat mencintai Sasuke, sampai bermimpi untuk menjadi istri Sasuke. Bila membayangkan hal itu sekarang juga, rasanya seperti ingin menangis.

Karena nyatanya, Sakura tak akan bisa menjadi istri Sasuke. Karena nyatanya, Sakura akan menikah tapi bukan dengan Sasuke.

Berusaha untuk tetap tenang sebelum mereka benar-benar membahas ini, Sakura menghirup dalam-dalam udara sekitar. Menikmati dingin yang menusuk ini, menikmati malam terakhirnya dengan Sasuke sebagai sepasang kekasih.

Walau tak memutar lehernya untuk melihat Sasuke, Sakura tahu bahwa lelaki itu berjalan mendekat. Telinganya mendengar dengan jelas derap langkah kaki Sasuke, menyusul Sakura dan berdiri bersama Sakura. Berdiri dengan jarak terpaut dua meter, sama-sama menatap ke arah bulan.

Sakura tersenyum tipis atau mungkin bila boleh jujur, ini adalah senyum yang mengandung emosi kecewa lainnya.

"Kenapa ... kita ada di sini?" Dalam keheningan yang sempat menyelimuti selama beberapa menit, Sasuke akhirnya memutuskan untuk membuka pembicaraan. Banyak yang ingin ia katakan pada Sakura, sangat banyak, tapi sepertinya Sakura lebih ingin menyampaikan sesuatu hingga membawa Sasuke ke tempat ini.

CWTCH (SasuSaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang