Chapter 16

11.5K 1.4K 174
                                    

Chapter 16, update!

Jangan lupa VOTE dan COMMENT!

Jangan jadi SILENT READERS ya!

A/N: Sediakan tisu bila dirasa perlu.
Update setiap hari jika memungkinkan.

VOTE!
.
.
.





"... Cintamu tidak bertepuk sebelah tangan."

-unknown(2)

.
.
.

Sankyu!!!
.
.
.
.
.













"Baru kusadari cintaku bertepuk sebelah tangan."

.
.
.
.
.
.
.



°°°°°°••••°°°°°°••••°°

Hujan menyapu wilayah Konoha sangat deras. Suaranya memekakkan telinga, dan suhu ruangan mendadak turun drastis mencapai angka dibawah duapuluh derajat celcius. Pengumuman akan terjadinya hujan badai sempat tersiar di seluruh tayangan televisi, semuanya telah mewanti-wanti. Mungkin, daripada berada di luar orang-orang memilih untuk berdiam diri di rumah. Tenggelam di dalam gulungan selimut atau menikmati secangkir susu panas, mengobrol riang dengan keluarga dan saling menghangatkan.

Kebisingan akibat permukaan atap bertabrakan kasar dengan tiap butiran hujan benar-benar menggangu indra pendengaran, mungkin juga orang-orang memilih untuk menutup telinga dengan bantal empuk kemudian tertidur di dalamnya.

Semua orang memiliki opsi sendiri menghabiskan waktu selagi hujan mengguyur desa Konoha.

Sama halnya dengan Sakura.

Caranya tak jauh berbeda, meringkuk di atas tempat tidur, berganti posisi dan sekarang tubuhnya tidur terlentang. Dia sendirian di dalam kamarnya atau bahkan rumahnya. Lampu dimatikan seolah tak ada seorangpun di rumah ini. Mebuki ada di rumah sakit, dan Sakura merasa seperti orang bodoh sekarang. Seharusnya Sakura berada di rumah sakit juga. Tapi, Sakura memilih menenangkan diri dan memantapkan pilihannya untuk menikahi Hikaru.

Sakura kacau.

Menangis tanpa henti sekembali dari pertemuannya dengan Sasuke. Air matanya mengalir deras, untung saja hujan mengguyurnya menyamarkan betapa hancur keadaan Sakura. Berjalan dengan tatapan kosong, tanpa harapan dan tak peduli lagi dengan keadaan sekitarnya.

Hatinya remuk, bahkan Sakura lupa bagaimana caranya tersenyum setelah itu. Kepingan hatinya menghilang, kepingan hatinya masih ada pada Sasuke dan Sakura tak akan bisa melengkapi hatinya lagi.

Dia terlalu lelah untuk ini, sudah sangat lelah dan mencapai batas akan kesedihannya. Dirinya pulang dan sampai dalam keadaan hancur. Menutup pintunya kemudian membersihkan tubuh. Melakukan aktivitas lainnya tanpa ekspresi, hanya wajah sendu dan juga tatapan kosongnya.

Setelah itu, yang Sakura lakukan hanya berbaring di atas tempat tidur. Mencoba untuk merilekskan badannya, memikirkan matang-matang keputusannya lalu mencoba untuk mengenyahkan pertemuannya dengan Sasuke tadi.

Kulit tangan Sakura bergesekan dengan permukaan dingin tempat tidurnya. Begitu juga kaki serta punggungnya, ini sudah cukup nyaman. Menurut perkiraan Sakura seharusnya dia tidur dalam waktu lima menit sejak awal ia membaringkan badannya.

CWTCH (SasuSaku)Where stories live. Discover now