Chapter 20

11.3K 1.3K 228
                                    

Chapter 20, update!

Jangan lupa VOTE dan COMMENT, ya!

Jangan jadi SILENT READERS!

.
.
.
.
.
.
.

.
.
.

"Ketika langit jatuh, aku ingin bersamamu terakhir kalinya."
-unknown (2)

.
.
.
.
.
.
.
.

VOTE !

VOTE !
.
.
.

.
.
.
.
.

••••°°°°°°•••••••••°°°°

Langit malam tampak cerah. Dengan ribuan bintang yang menyinari, dari ujung hingga ujung. Serta rembulan yang tak lagi bersembunyi, menunjukkan betapa terang dirinya menyinari langit malam ini. Ditemani ribuan bintang, bahkan rembulan pun tak menyendiri. Mereka bekerja sama untuk memberi sinar bahkan saat gelap sekalipun.

Sakura menatap hamparan rumah warga. Dari jendelanya. Kedua kakinya berdiri tegap dengan tangan Sakura menopang keseimbangan tubuhnya. Iris Emerald indah Sakura tak lagi menunjukkan gairah hidup. Hanya perasaan hampa dan juga kosong. Walau langit secerah ini, biasanya Sakura lebih memilih untuk begadang. Melihat cerahnya sinar di malam hari, bukankah menarik?

Hanya saja Sakura tak lagi tertarik.

Baik secara fisik ataupun hati, Sakura sudah terluka dan lelah.

Lusa Sakura akan pergi, pergi ke desa Kojo untuk diberkati di sana sebelum mereka menikah. Pernikahan bersifat privasi begitu juga pemberkatannya. Dia bersama Hikaru akan pergi menaiki kuda, jika dengan itu akan lebih cepat sampainya. Mungkin hanya sekitar dua hari dua malam.

Sakura tersenyum tipis. Senyuman miris.

Ino berkata bahwa bisa saja keajaiban terjadi, keajaiban yang akan mengubah takdir Sakura. Semua orang memiliki mimpi pun harapan. Juga doa-doa yang selalu mereka sampaikan di malam hari. Sama seperti Sakura. Sebagai sosok gadis yang pasrah akan keadaan, Sakura kembali berdoa bila hanya untuk terakhir kali ini saja.

Sakura mengaitkan kedua tangannya, menyatukan kedua telapak tangan di depan dada. Kepalanya menunduk, dan tepat saat rembulan bulan itu menyorotnya, kala bintang pun seolah mendorong Sakura untuk melakukannya.

Sakura berdoa.

Kami-sama, jika saja ini memang takdirku maka tolong biarkan aku bahagia.

Jagalah Sasuke-kun dimana pun dia berada.

Berikan dia kebahagiaan dan juga selalu lindungi dia.

Entah kenapa sampai saat ini, aku masih mencintai ciptaanmu itu. Bukankah menyakitkan? Aku ingin pernikahan satu untuk selamanya. Tolong, tunjukkan padaku titik terangnya. Biarkan aku mencintai Hikaru.

Aku hanya ingin ... bahagia juga.

Sakura membuka kelopak matanya. Menatap ke arah bawah, kemudian sudah berpikir matang. Apa langkah pertama yang harus ditempuh untuk ini? Mungkin, memusnahkan semuanya yang berhubungan dengan Sasuke. Pernikahannya dengan Hikaru hanya tinggal beberapa hari lagi, bila perasaan ini tak berkurang sedikitpun itu sama saja Sakura bertingkah layaknya wanita munafik.

Menarik langkahnya mundur memberikan jarak dari posisinya. Badan Sakura bagian atas berputar ke kanan tempat nakasnya berada. Pandangannya terkunci pada secarik kertas yang tak lagi mengkilap namun tetap tampak elok. Permukaannya terasa dingin. Memberanikan diri untuk memegang ujung sisinya, Sakura bertahan untuk melihat foto tersebut.

CWTCH (SasuSaku)Where stories live. Discover now