Chapter 22

10.1K 1.2K 188
                                    

Jangan lupa VOTE dan COMMENT ya!

Jangan jadi SILENT READERS!

Sankyuu!💕💕💕💕💕
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
VOTE!

VOTE!
.
.
.
.
.
.
.

"Kabarmu baik-baik saja kah setelah berpisah denganku?"
-unknown (2)

.
.
.
.
.
.
.
.
.






••••••°°°°°°°°°•••••••••°°°°°°°

Sesuai janji dan ketetapan jadwal, keluarga Sakura, teman-teman terdekat serta Hikaru berkumpul di gerbang Konoha. Melalui izin dan keputusan Kakashi sebagai Hokage, surat pernikahan Sakura dan Hikaru telah diproses, setelah mereka resmi menikah nanti surat itu akan diresmikan.

Berat rasanya memang.

Sakura tak punya pilihan lain. Ini adalah jalan buntu untuknya. Malam ini dia akan pergi bersama Hikaru ke desa Kojo, sesegera mungkin Sakura akan diberkati. Pernikahan ini dikonfirmasi sebagai pernikahan yang sifatnya privasi. Mebuki sendiri tak bisa ikut karena merawat Kizashi di sini.

Sakura telah bersiap-siap.

Sepasang kuda yang telah terikat di kereta. Mereka akan pergi malam ini juga. Barang-barang seperti baju pernikahan sudah dikemas oleh pengawal Hikaru.

Hanya tinggal salam perpisahanlah. Walau Sakura masih punya waktu untuk berkunjung ke Konoha, tapi setelah ia menikah dengan Hikaru, kemungkinan besar ia akan menetap di Kojo selama dua bulan lamanya.

"Semua sudah dikemas kan?" Hikaru turun dari kereta setelah ia memasukkan barang mereka. Sakura berdiri di depannya, menunggu Hikaru.

"Berhati-hatilah," Ucap Mebuki. Sakura mengangguk lemah. Di samping Mebuki ada Ino dan juga Naruto yang ikut mengantar kepergiannya. Sakura pikir Naruto tak akan mau berbicara padanya lagi, sepertinya Naruto lebih dewasa dari apa yang Sakura pikirkan.

Didorong oleh rasa bersalah dan keinginan untuk berdamai dengan Naruto, Sakura tak sungkan untuk tersenyum tipis di hadapan Naruto. Barangkali Sakura tidak memilki tenaga atau keinginan untuk tersenyum lebar sekarang.

"Berkunjunglah ke Konoha setelah itu. Atau aku akan mengunjungimu bersama Kizashi setelah ia bangun nanti. Jadilah ibu rumah tangga yang baik, nak," Mebuki mengulurkan tangannya, mengusap pipi dingin Sakura. Sakura terang-terangan menunjukkan bahwa ia tak rela sebenarnya. Tanpa mengangguk atau mengiyakan ucapan Mebuki, Sakura hanya mengedipkan matanya saja.

"Hikaru ... Aku tahu ini terkesan tiba-tiba. Sakura juga masih berusia 20 tahun. Kau lebih tua lima tahun darinya, oleh karena itu mohon bimbingannya. Kuserahkan Sakura padamu, dan maaf ... jika merepotkanmu," Memberi nasihat pada calon menantunya dan dibalas dengan respon baik oleh Hikaru.

Hikaru mengerti. Bahkan dia menganggap bahwa Sakura adalah pribadi yang mengagumkan.

"Saya akan menjaganya dengan hidup saya. Setelah paman Kizashi bangun nanti, kami akan segera ke Konoha," Hikaru tersenyum menawan. Memberikan pengertian kepada Mebuki yang masih terlihat berat hati melepae anak gadisnya.

Sakura mengalihkan wajahnya. Ino tahu bahwa Sakura masih tak rela, masih terluka dengan keadaan ini semua.

Tanggung jawab yang Sakura pikul untuk melepas rasa cintanya terhadap Sasuke, juga harus menikah demi menemukan obat ayahnya. Anak gadis mana yang rela ayahnya sekarat? Selagi Sakura masih memilki pilihan untuk mencari obat maka akan Sakura lakukan.

CWTCH (SasuSaku)Where stories live. Discover now