Chapter 17

12.6K 1.6K 873
                                    

Chapter 17, update!

Jangan lupa VOTE dan COMMENT!

Jangan jadi SILENT READERS ya!

A/N: Simaklah alur cerita dengan baik, setiap konflik berat pasti memiliki ending yang relevan juga. Terima kasih!!

Sankyuu!!
.
.


"Aku selalu merasakan sakit setiap berpikir bahwa aku tidak cukup baik untukmu."
-unknown (2)


.
.
.
.
.
.
.
.

VOTE

VOTE!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.








°°°°°••••••°°°°°°

Flashback: Malam kepergian Sasuke.

°°°°••••°°°°°

I know you're somewhere, somewhere
I've been trapped in my mind girl, just holding on
I don't wanna pretend there's something, we're nothing
I've been stuck thinking 'bout her, I can't hold back
.
.
.
.
.


Hujan deras mengguyur desa Konoha, tak melewatkan satu tempat pun untuk dibasahi. Pekarangan rumah warga akan basah kuyup begitupun selokan dengan air meluap. Walau telah digali lebih dalam lagi, beruntung warga Konoha tak membuang sampah sembarangan, tak ada banjir ataupun luapan berlebihan dari bendungan sekitar. Suasana desa Konoha benar-benar sepi layaknya tak berpenghuni, hujan deras menghantam dan menyebabkan semua orang berdiam diri di rumah.

Karena sepinya keadaan, maka sosok pemuda berjubah yang berjalan sendirian di tengah kota membuatnya tersorot sempurna. Langkahnya gontai, dan sorot matanya kosong menandakan kehampaan penuh. Hujan serta suhu yang amat dingin tak ia hiraukan, dia tak memiliki niatan untuk mempercepat langkahnya, hanya berjalan pelan seolah menikmati guyuran ini.

Rambut hitamnya lepek terkena hujan, poninya menutupi sisi depan matanya, dan aliran air hujan mengalir di kedua pipi kiri dan kanan, belum lagi tetes-tetes air menempel pada rambutnya.

Menyendiri tanpa memilki tujuan, pandangan matanya sayu, kosong, dan hampa.

Haruskah Sasuke-pemuda itu bersyukur? Bahwa hujan menyamarkan air matanya yang sejak tadi mengalir setelah pertemuan dengan Sakura.

.
.
.
.
.
.
.
.

Sasuke mengarahkan tangan dan memutar engsel pintu apartemennya, perlahan kegelapan ruangan menyambut Sasuke. Ketidakpedulian terhadap tubuhnya yang basah kuyup memungkinkan sekujur permukaan lantai akan basah, Sasuke melenggang begitu saja usai menutup pintunya.

Berkali-kali Sasuke menyugar rambutnya ke belakang karena menghalangi tatapan matanya ke depan. Keadaan malam sangat sunyi bila saja tak ada dentuman hujan itu. Sasuke melepas jubahnya, melempar benda itu ke sembarang arah, lebih tepatnya ke sofa yang ada. Sekali lagi, tak peduli apakah nanti airnya akan meresap ke dalam sofa, yang ada di dalam pikiran Sasuke hanyalah membersihkan diri kemudian berkemas.

Kakinya mengarah pada kamar mandi kecil tempat ia biasa mandi. Sasuke menggantungkan handuknya kemudian membuka satu persatu pakaiannya, kembali meletakkan bajunya sembarang arah, Sasuke menyalakan shower besi yang ada di atas kepalanya.

CWTCH (SasuSaku)Where stories live. Discover now