Chapter 8

12.4K 1.6K 145
                                    

Dont forget to Vote and Comment!

Sankyuu, dear!💚💚💙💙

.
.
.

"Aku mencarimu di dalam dirinya. Aku gagal, kamu adalah kamu. Dan selamanya aku tetap mencintamu."
-unknown


.
.
.
.
.
.
.
.



VOTE!

.
.
.
.

.

.




.




Sakura memandang lurus ke depan.

Di hadapannya terdapat sebuah kaca berukuran limapuluh senti, menempel di pintu lemari yang terletak elok di kamar Sakura. Entah sudah berapa kali Sakura memastikan bahwa tak ada lagi tanda bengkak di bawah matanya. Beberapa kantung teh hijau yang ia rebus, dan mengambil air rebusan teh hijau. Merendam kapas yang telah ia potong sedemikian rupa, lalu menempelkan kapas itu di bawah matanya, berharap bahwa lingkaran di bawah mata Sakura bisa sedikit disamarkan. Sayang sekali, hal itu tidak terlalu efektif mengingat Sakura hanya mengompres matanya selama setengah jam. Dia harus segera pergi ke laboratorium Konoha karena panggilan penting yang Shizune berikan padanya. Sebagai seorang ninja medis yang andal, maka Sakura akan menyanggupi segala tugas semampunya.

Untuk kali ini, Sakura tidak ingin Shizune bertanya banyak soal kantung mata yang melingkar di bawah kelopak mata Sakura. Sakura tak yakin bisa menjawab pertanyaan serupa, Sakura sudah terlalu lelah. Membayangkan betapa menyedihkan dirinya menangis semalaman. Dan sampai saat ini pun, Sasuke belum mengonfirmasi pada Sakura kenapa pria itu pergi begitu saja.

Sakura menatap pantulan dirinya lekat-lekat. Tanpa berpikir panjang, ia meneteskan beberapa tetes cairan kental foundation untuk menyamarkan wajahnya yang sangat pucat. Sakura mengusap dan meratakan foundation itu ke seluruh wajahnya. Sakura jarang mengenakan benda seperti ini, sangat jarang malah. Menurut Sakura, seorang ninja tidak perlu menggunakan make up atau semacamnya apalagi jika terlalu tebal. Make up bisa saja sewaktu-waktu akan luntur karena terpapar debu di arena misi.

Tapi untuk kali ini, Sakura harus menggunakannya.

Usai selesai pada bagian kulit wajah, Sakura tanpa ragu mengambil sebatang lipstick berwarna merah muda natural. Sakura hanya punya beberapa benda seperti ini, dia bukan Ino yang hobi mengoleksi make up secara berlebihan. Pagi ini Sakura memutuskan untuk memakai lipstick karena bibirnya juga pucat.

Kurang tidur serta kelelahan, menjadi faktor terbesar yang membuat Sakura seperti ini.

Sakura mengulum bibirnya, meratakan warna merah muda yang sudah tercetak jelas di bibir mungilnya. Bibirnya tampak lembut dan juga kenyal, serta tambahan lipstick yang membuat bibir itu semakin merona serta kilat. Sakura tersenyum tipis. Ia meraba bibirnya sendiri. Menyadari bahwa bibir mungil itu seharusnya tetap tersenyum seperti ini.

Sakura menegakkan badan.

Kemudian berusaha mempertahankan ekspresi cerianya. Sakura sedikit menepuk-nepuk pipinya, dan mengembangkan senyum.

Sempurna.

Setelah itu Sakura berbalik, meraih jas lab yang biasa ia pakai serta beberapa buku yang ia perlukan untuk menambah informasi. Sakura telah selesai dan akan keluar dari kamarnya.

---Dia berhenti. Ketika akan membuka pintu kamarnya, Sakura kembali melamunkan kejadian semalam. Dia kembali menguatkan diri dengan berkata bahwa semua seharusnya akan baik-baik saja.

CWTCH (SasuSaku)Where stories live. Discover now