Chapter 11

11.6K 1.5K 85
                                    

Jangan lupa untuk VOTE dan COMMENT, ya!

Biar author tambah semangat💕

Sankyuuu💕💕💕💕

Love-Gina

😚
.
.
.



"Satu kali saja; pernahkah aku terlintas di dalam pikiranmu?"
-unknown.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

VOTE!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.













"Aa ... jadi kau benar-benar Sakura, ya?"

Malam ini, Sakura mengira bahwa ia akan menangis sendirian lagi. Biasanya seperti itu, hanya derik jangkrik serta menusuknya suhulah yang menemani Sakura setiap kali ia menangis. Belakangan ini, Sakura memang merasa bahwa ia sangat cengeng. Entah sudah berapa kali Sakura menangis dan alasannya tetap sama, yaitu Sasuke. Setidaknya ada satu hal yang Sakura bisa genggam, bahwa ia hanya ingin menangis tanpa dilihat oleh orang lain.

Sialnya, mungkin ini kebetulan, Sakura dan Hikaru bertemu di persimpangan dekat dengan taman dan ayunan.

"... H-Hikaru-san ...," Lirih Sakura. Ia sedikit malu saat Hikaru datang dan mendekatkan wajahnya, lelaki itu seolah memastikan bahwa sakura memang menangis. Sakura mundur beberapa senti ketika mata Hikaru menatapnya lamat.

"Kau ... menangis?"

Sakura tak menjawab apa-apa selain memalingkan wajahnya. Bibirnya tertekuk, tak lama kemudian ia mengusap kasar kedua kelopak matanya.

"Kenapa menangis? Apa yang terjadi?"

"Saya tidak apa-apa."

"Sudah jelas terlihat bahwa kau menangis, kau berbohong kan."

Sakura menggeleng pelan, "Maaf, tapi saya tidak suka membahas ini."

Hikaru berkedip ketika mendengar ujaran Sakura. Dan intonasi Sakura yang berbeda dari biasanya, Hikaru juga seakan bisa melihat timbre suara Sakura yang kelam. Cepat-cepat Hikaru menarik wajahnya menjauh dari Sakura, Sakura memang sedang tak ingin diganggu sekarang, pikirnya.

" ... Ah, aku yang seharusnya minta maaf, telah memaksamu untuk bercerita," Hikaru tersenyum tipis. Ia jadi merasa tak enak ketika melihat Sakura yang berubah kaku seperti itu.

"Tidak masalah," Jawabnya.

"Tapi--," Hikaru berhenti, ia menoleh pada Sakura, "kalau kau ingin bercerita padaku, atau kalau kau sedang resah karena sesuatu, aku bisa menjadi pendengar yang baik. Mungkin aku bisa memberi saran juga untukmu, ya," Hikaru mengatakan itu dengan tulus. Ia tersenyum lebar hingga giginya yang berderet rapi tampak. Sakura terperangah untuk sesaat, perasaannya menghangat ketika melihat Hikaru yang begitu tulus menghiburnya.

Sejenak Sakura merasa bersalah juga karena menolak bercerita pada Hikaru.

Dia tipe lelaki yang sangat menawan dan juga lembut. Kira-kira seperti Naruto, bedanya adalah Hikaru tidak urakan dan heboh. Ia menawan dalam artian dia adalah lelaki yang lembut dan sangat menarik. Garis wajahnya saja sangat menggambarkan sikapnya, Sakura sedikit nyaman dengan kehadiran Hikaru.

Dan tatapan Sakura tetap menyendu mengingat itu.

" ... Saya ... ingin bertanya pendapat anda," Sakura berujar dengan nada ragu. Ia berjalan diikuti Hikaru yang juga masih ingin menemani Sakura. Melihat adanya taman dan juga ayunan, Sakura memutuskan untuk mengajak Hikaru duduk di sana. Duduk di ayunan ini, Hikaru di sebelahnya dan Sakura berada di kanan. Ia mengayun pelan ayunan itu, pandangannya lurus ke bawah menyiratkan bahwa ia sedang berpikir.

CWTCH (SasuSaku)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon