Chapter 5

3.3K 428 9
                                    

💜


💜


💜



💜


💜


💜


💜


Happy Reading


Disinilah kedua Namja itu sekarang. Saling diam dan memikirkan pikiran mereka masing-masing. Yoongi yang dari tadi terdiam dan hanya mendengarkan musik dari earphone nya, menoleh pada Seokjin yang tengah sibuk dengan teh dan ponselnya. Ia tahu jika Seokjin sengaja duduk disini agar dia tak sendirian dan menunggunya untuk bercerita.

Itulah sifat Seokjin yang sebenarnya, ia tak pandai memulai suatu hal, tapi dia akan menjadi orang yang setia untuk menunggu dan mendengarkan orang untuk bercerita. Yoongi melepaskan Earphone nya dan menyender di sandaran kursi. Kepalanya menengadah keatas, menatap langit biru yang sebentar lagi akan berubah menghitam karena hari sudah hampir malam.

Cuaca sangat dingin saat ini, bahkan dengan dia memakai mantel sekalipun dingin itu tetap menembus kulitnya. Namun jika dia masuk kedalam dan melihat Taehyung, maka hatinya akan hancur dan tak sanggup untuk menahan air matanya. Dia benci ketika menangis didepan para member lain. Dia harus terlihat kuat demi para member lain. Taehyung tak benar-benar sembuh! Dia hanya menyembunyikan rasa sakitnya sendiri.

Kenapa yang dulunya terlihat cerewet, terbuka dan nakal malah berubah 180 derajat menjadi si tertutup dan suka memasang topeng menyebalkan itu.

"Hyung?" Seokjin yang peka langsung meletakan tehnya ke meja beserta ponsel miliknya. Ia bergeser dan menghadap Yoongi agar bisa menatap Namja itu.

"Bukankah semakin lama menjadi semakin aneh Hyung?" Seokjin menaikan sebelah alisnya bingung. Apa yang dimaksud Yoongi dengan Aneh?

"Kau tak menyadari keanehan ketika kita memasak tadi Hyung? Namjoon yang hanya meniup sedikit tapi angin yang keluar seperti kipas berkekuatan penuh, Aku yang hanya menunjuk Api tapi api itu malah membesar dan dirimu yang memadamkan api dengan cara melempar air dari kedua tanganmu padahal kau tak sama sekali mengambil air? Hyung ini benar-benar hal aneh!" Seokjin menghempaskan nafasnya. Ia tahu jika itu adalah hal aneh, tapi dia sama sekali tak percaya dengan hal-hal mitos seperti itu. Bisa jadi itu hanya kebetulan bukan? Tak ada api yang hidup jika tak menggunakan pematik, tak ada angin yang berhembus jika tak ada yang meniup dan begitu juga dengan air. Hey! Pikirannya sangat logis untuk hanya memikirkan sesuatu yang hanya terjadi di sebuah Dongeng atau adegan fiksi. Dia memang menyukai anime dan Komik, tapi otaknya cukup logis jika hanya sekedar memikirkan dari mana semua itu berasal. Ini abad ke 21 dan semua hal itu hanya berada disebuah adegan atau cerita fiksi.

Namun sekeras apapun dia berpikir, semua itu jauh dari hal logis. Sekeras apapun dia berniat untuk melupakan, semua itu tetap datang dan membuat kepalanya pusing hanya untuk memikirkan hal aneh yang terjadi.

Ia memijat pangkal hidungnya, lalu mengusap kasar wajahnya dan kemudian mengacak-acak rambut ungu yang dia cat tempo hari.

"Kau benar, dan kuharap kau jangan memberitahu ini pada siapapun dulu Yon, biarlah hanya kita bertiga yang tau." Yoongi mengganguk. Ah, dia jadi teringat Namja yang menjadi teman curhat sepintasnya. Dia juga lupa menanyakan nama Namja itu.

FAIRY 2 : REINCARNATIONWhere stories live. Discover now