Epilog (end)

2.5K 299 47
                                    

💜






💜






💜






💜






💜






💜






💜






Happy Reading

Sinar terik masuk melalui celah-celah mata pemilik si surai hijau. Ia menyipitkan matanya mencoba menyesuaikan matanya dari sinar cahaya yang memaksa menerobos masuk. Jika ini pelakunya adalah si maknae mereka, Maka dengan senang hati akan dia curi susu pisang miliknya. Tentu dia tau dimana Jungkook sering menyembunyikan susu pisang miliknya itu.

Namun ketika matanya menangkap sosok Namja dengan surai legam yang tengah memunggungi dirinya, Ia yang awalnya berbaring langsung duduk dan melihat Si surai legam tengah menatap langit biru yang cerah tah ber awan.

Ia yang ingat sesuatu langaung mengecek rambutnya dan agak sedikit terkejut dengan warna rambutnya yang tak berubah. Jika dia memiliki surai legam, Seharusnya dia juga begitu bukan? Lalu kenapa dia masih memiliki warna Hijau dirambutnya. Apa dia gagal? Atau dia berhasil? Atau jangan-jangan, Dia berhasil kembali namun tak bisa membawa Taehyung ikut serta dengannya? Ia lupa apa yang menjadi pilihannya saat itu.

"Kau sudah bangun?" Si pemilik surai legam yang tak lain adalah Temannya yang berusaha untuk dia jemput, Tersenyum kotak melihat dirinya yang sudah sadar.

"Ne! Taehyung-ah bogosipo" Jimin langsung mendekat dan memeluk temannya itu. Taehyung dengan senang hati menyambutnya dan ikut memeluk Sahabatnya itu sambil menepuk-nepuk bahunya.



























Pletak!!!


















"Auh!! Yak!! Kau kenapa sih?!" Taehyung yang kesal dengan perubahan sikap jimin memaki kesal pada sahabatnya itu. Bisa-bisanya Park Jimin memeluknya lalu langsung memukul kepalanya.

"Dasar bodoh! Ceroboh! Berengsek!! Bodoh!!! Kau ingkar janji padaku KIM TAEHYUNG!!" Taehyung yang awalnya ingin kembali mengumpat Jimin yang awalnya tak berhenti memukulnya langsung dia urungkan. Jimin menangis sambil memeluknya. Taehyung tersenyum lembut dan kembali memeluknya dengan tepukan dan kata penenang untuk sahabatnya.

"Yak! Kau tak bisa bilang aku bodoh, berengsek dan ingkar janji Park, semua itu diluar kendaliku. Mungkin ceroboh memang tepat untuk ku. Tapi, Siapa yang bisa mengalahi takdir hem?" Jimin melepas pelukan Taehyung dan menatap Taehyung dengan wajah yang dibuat kesal.

"Aku benci takdir itu! Yak! Kenapa kau harus jadi reinkarnasi dia sih?! Idol lebih cocok untukmu dibanding pahlawan dunia" Jimin menggerutu kesal. Bibirnya mencebik lucu. Ia menghadap kearah matahari terbenam dan menatap bagaimana langit mulai berwarna Jingga sekarang.

"Yah, Tapi apa yang bisa dilakukan? Kita hanya bisa menunggu sampai ajal datang bukan? Sama seperti kita menunggu bagaimana Matahari sebentar lagi terbenam" Jimin menghembuskan nafasnya pasrah. Apa yang dikatakan Taehyung memang benar. Kemana Jimin yang biasanya selalu berfikir positif?

FAIRY 2 : REINCARNATIONOù les histoires vivent. Découvrez maintenant