Mafia 36 (2)

44.4K 5.6K 511
                                    

Jeno terlihat meremat erat ponselnya hingga kuku-kuku jarinya memutih.

Krak!

Tanpa bisa ditahan, ponsel itu seketika retak akibat remasan tangan Jeno yang terlihat benar-benar tengah menahan amarah.

"Kita tunda dulu masalahmu. Ada hal mendesak yang harus kuselesaikan" ucap Jeno pada Jisung yang membuat kening Mark mengerut dalam.

"Ayah memberi misi baru?"

"Bukan hyung. Tapi ini soal Nana"

"Nana? Apa yang terjadi padanya?"

"Uncle Sehun menelponku dan bilang kalau Nana diculik salah satu musuhnya"

"Apa kita kenal?" Jeno menggeleng pelan seraya bangkit berdiri.

"Keparat itu bukan orang penting hingga masuk jajaran orang yang kita kenal, dia itu hanya lintah kecil yang mencari masalah dengan orang yang salah" jawab Jeno.

"Ck. Pinjam ponselmu hyung" ucapnya lagi yang kali ini membuat Mark memutar bola matanya malas.

Salah siapa tadi pakai acara merusak ponsel.

"Kakek tampan, Nono mau simulasi sebagai pewaris sekarang bisa tidak?" tanyanya dengan nada yang dibuat ceria setengah manja.

"Apa yang kau inginkan Little Prince?" tanya Chanyeol diseberang sana dengan disertai kekehan pelan.

"Pinjami aku pasukanmu"

"Pasukan?"

"Iya Kakek tampan. Jeno mau main perang-perangan"

"Kau ini ada-ada saja. Berapa banyak?"

"Tidak banyak Kakek. Hanya 100 orang untuk menyisir seluruh Seoul"

"Siapa yang kau buru?"

"Bukan hal besar Kakek. Hanya ingin membuat semuanya menjadi sedikit dramatis"

"Baiklah. Kau bisa datang ke markas 7 kebetulan Ayahmu ada disana, kurasa dia juga ingin melihat cara kepemimpinanmu"

"I love u 3000 Kakek tampan"

"Jangan terlalu lama bermainnya, kalian harus cepat. Pesta ulangtahunmu menunggu jika kau lupa"

"Aku tidak akan lupa" balas Jeno seraya memutuskan sambungan telpon itu dan menyeringai licik.

"Ayo pergi hyung"

"Tunggu. Boleh aku ikut? Aku juga ingin menolong Nana. Dia sahabat baikku jika kau lupa" ucap Jisung yang membuat Jeno menatapnya lekat kemudian mengangguk pelan.

"Tapi kau harus ingat lindungi dirimu sendiri. Karena kami tidak membuka jasa menjaga bayi" ucap Mark yang berjalan lebih dulu.

"Aku bukan bayi. Jadi aku bisa jaga diri" kesal Jisung.

"Hyungku tidak bilang kalau kau bayi" balas Jeno yang membuat Jisung semakin dongkol.

Dua bersaudara itu memang penguji kesabaran terbaik.

Setelah melalui perjalanan membosankan yang aku sendiri malas menjabarkannya.

Tidak butuh waktu lama untuk ketiganya sampai di markas 7 seperti perintah Chanyeol.

Kedatangan kedua cucu kesayangan Phoenix itu tentu saja disambut antusias para penghuni markas 7 yang memang cukup jarang dikunjungi karena merupakan pusat pelatihan fisik.

"Ayah" panggil Mark saat melihat Jaehyun yang sibuk melayangkan pukulan pada samsak.

"Kalian sudah sampai ternyata" ucap Jaehyun kemudian memberi tanda pada salah satu anak buahnya untuk menurunkan samsak yang tadi digantung.

Jeno terkekeh geli sesaat setelah samsak itu diturunkan dan dibuka.

Terlihat seorang pria dalam keadaan mengenaskan didalamnya.

Owh. Sepertinya Jaehyun baru saja melakukan eksekusi kecil.

"Kemari" ajak Jaehyun yang dengan segera diikuti ketiga remaja itu.

"Woah. Ternyata memang ada pasukan" gurau Jeno terdengar bersemangat yang membuat Jaehyun tersenyum.

"Jadi-- apa perintahmu Little Prince" tanya Jaehyun yang membuat Jeno maju dua langkah.

"Aku sudah meminta uncle John mengirimi kalian sebuah foto. Namanya Kim Roowon. Soal yang lain kalian cari tau sendiri aku malas mengingatnya" ucap Jeno terdengar tegas yang membuat seluruh anggota pasukan itu kompak menatap foto dilayar ponsel masing-masing.

"Cari dia dan seluruh antek-anteknya bahkan hingga ke neraka atau lubang semut sekalipun" lanjut Jeno.

"Hyung" ucap Jeno lagi bermaksud meminta Mark melanjutkan.

"Setiap tim berisi 5 orang dan diharuskan melapor setelah selesai memeriksa setiap titik, jangan lewatkan apapun termasuk juga toilet umum atau night club"

"Kenapa kita tidak mencoba melacak mereka Boss?"

"Mereka cukup licik" jawab Jeno.

"Mereka sudah melenyapkan hal yang memungkinkan kita untuk melacak keberadaan mereka. Jadi kita harus menyergap mereka secara langsung" imbuh Mark.

"Satu lagi. Pastikan kekasihku baik-baik saja dan bawa dia ketempat Kakek, dan jika kalian temukan si keparat Kim itu bawa dia dalam keadaan hidup. Karena dia hanya boleh mati atas ijinku" ucap Jeno dengan nada dingin.

"Ada yang mau ditanyakan?"

"Tidak Boss!"

"Bubar"

Next chapter WAR 😏
Kita bakalan ngewujutin pic inih 😎

Next chapter WAR 😏Kita bakalan ngewujutin pic inih 😎

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.
----Ayden---

MAFIA IN LOVE / BOSS (END) Where stories live. Discover now