Mafia 42

44.1K 5.3K 898
                                    

Berbeda dengan keadaan diluar yang kacau karena ledakan drama sedih ala keluarga Park/Jung/Lee.

Whatever -_-

Didalam ruangan dengan pintu baja yang tadi menjadi tujuan Jaehyun dan Taeyong tengah dilanda ketegangan.

Sim Changmin terlihat duduk dengan cerutu yang menyala dan berusaha memasang wajah biasa didepan puluhan anak buahnya yang hampir memenuhi ruangan itu.

Namun meski begitu, dia sebenarnya masih merasa was-was. Dia sudah dari jauh hari mengantisipasi datangnya hari ini. Makanya dia membangun sebuah markas ditempat yang jauh dari kota dan dilindungi oleh banyak sekali anak buahnya.

Tidak tanggung-tanggung jumlahnya mungkin hampir mencapai ribuan.

Tapi-- seperti yang kita tau. Walau dia menyewa sebuah militer sekalipun tidak akan menghentikan seorang malaikat kematian bukan?

Suasana yang senyap entah kenapa jadi membawanya kemasa lalu. Sebuah kesalahan yang membawa petaka untuknya.

Yeah. Masalah cinta dan obsesi membuatnya tidak bisa berpikir jernih.

Demi menutupi kesalahan dan nama baiknya, dia bahkan membunuh orang-orang tidak bersalah bahkan seorang ibu yang baru saja melahirkan seorang anak.

Ternyata ketakutannya selama ini benar-benar menjadi kenyataan. Masalalu itu mengejarnya dan sekarang dia terjebak.

Sungguh miris.

Dia pikir setelah bertahun-tahun, dia bisa hidup tenang dan menikmati kebebasan. Meskipun sesekali berusaha mengejar keluarga Lee yang tersisa dia akan baik-baik saja selama dia masih melakukannya dibalik nama orang lain.

Tapi-- ikut campurnya keluarga Park dalam masalah ini tidak pernah ia perhitungkan.

Dia pikir, Loey Park tidak akan mencampuri urusan yang bukan masalahnya seperti yang dulu terjadi, tapi sekarang? Dia diburu hampir disetiap tempat yang dia datangi.

Wajahnya terpampang disetiap dinding kelompok sebagai orang buangan.

Tidak ada yang mau memberikannya pertolongan bahkan termasuk rekan-rekan lamanya sendiri. Memangnya siapa yang berani melawan saat sang raja bersabda?

Meskipun itu hanya melalui sebuah kalimat yang dilontarkan oleh seorang remaja umur belasan.

Itu saja sudah cukup membuat semua orang tunduk.

DUAR!

Lagi. Sebuah ledakan terdengar disisi lain markas yang membuat Changmin makin berkeringat.

"Sudah kukatakan bukan? Jika percuma semua usaha yang kau lakukan" ucap Kai dengan nada mengejek, dia bahkan tidak peduli dengan sudut bibirnya yang sobek karena siksaan yang sebelumnya dia terima.

"Menculikku dan menjadikanku sandra, hanya semakin membuat kematianmu menyakitkan" lanjut Kai tanpa takut dengan ancaman pistol didahinya.

"Diam kau! Harusnya ini tidak terjadi jika kau menerima misi membunuh anak-anak itu!" hardik Changmin yang membuat Kai sontak terbahak.

"Kau menyalahkanku atas kegagalan misi orang-orang bayaranmu? Ck. Kau bahkan takut dengan anak kecil, dimana harga dirimu tuan Sim"

PLAK!

Sebuah tamparan dilayangkan oleh orang yang menjaga Kai membuat pria tan itu sedikit terbatuk namun kembali memasang senyum mengejek.

"Hanya segini yang kau bisa? Tidak heran kalian gagal sebelumnya"

"Diam kau!" kesal pria itu yang terlihat siap meledakkan kepala Kai dengan pistolnya.

"Cukup. Aku masih memerlukan dia hidup" tahan Changmin menggagalkan niat anak buahnya itu.

MAFIA IN LOVE / BOSS (END) Where stories live. Discover now