🦋 12 || Kejutan

655 103 32
                                    

A/N : Sebelum baca, coba setel music sedih dari playlist kalian. Happy reading ♡

****

"Aruna, cepet ke sini!" Aliya menyusul ke pinggir lapangan. Laksa berhenti menarik lengan gadis itu, membiarkan Aruna yang kini terjatuh di lantai.

"Na, kamu itu niat gak, sih ikutan lomba?" Sedikit kesal, Aliya secara tak sadar menambahkan nada marah di pertanyaannya ini.

"Apa? Kamu mau nangis sekarang? Nangis, aja. Toh gak bakal ada yang perduli sama kamu," sindir Aliya sambil meletakan kedua tengannya di depan dada.

Laksa hanya memperhatikan. Namun ia langsung menoleh ketika suara riuh di belakangnya menusuk gendang telinga. Tunggu, lomba ini ... dilakukan tanpa Aruna?

Aliya menarik tangan Aruna ke atas, mencoba membuat gadis itu berdiri di hadapannya. Dan ini berhasil. Lalu, tanpa memperhatikan Laksa sedikit pun, Aliya langsung membawa Aruna pergi.

Entah mengapa, Laksa tidak mengejar kedua gadis itu. Ia rasa, kurang sopan mencampuri privasi orang lain. Maka dari itu, Laksa lebih memilih menonton perlombaan Agustusan ini di belakanganya.

Di sisi lain, ada Aliya yang membawa Aruna ke ruang OSIS. Ia mengunci pintu dan menyuruh Aruna untuk duduk di salah satu kursi di sini. Aruna hanya terdiam dan mematuhi semua perintah Aliya. Gadis itu tidak menolak atau menatap wajah Aliya yang sekarang sepertinya terlihat sangat murka.

"Kenapa?" Suaranya begitu dingin. Sangat dingin, berbeda dengan suara Aliya yang Aruna kenal. Aliya ... mungkin sangat marah pada Aruna? Jika, iya marah karna hal apa?

"Kamu tau apa kesalahan kamu?" tanya Aliya pada Aruna. Gadis yang ditanya langsung menggeleng pelan sambil menundukan kepalanya ke bawah. Menatap lantai putih yang sedikit kotor karna debu yang ada.

"Kamu pacaran sama Laksa?" Aruna langsung mengangkat kepalanya. Memberanikan diri untuk menatap Aliya secara terang-terangan.

"Kak, L-laksa?" cicit Aruna bingung.

Aliya mengangguk. Ia langsung menyerang Aruna dengan tatapan yang cukup menyakitkan hati. Bukan seperti Aliya yang biasanya. Walaupun Aliya memang selalu marah, tapi ini adalah hal pertama yang Aruna alami.

"Kamu taukan hubungan Laksa?" tanya Aliya mengingatkan. Aruna langsung terdiam, hubungan Laksa? Apa maksudnya? Apakah tentang sindrom alien itu?

Aruna terkekeh kecil. "Hubungan L-laksa?" Entah mengapa kekehan itu keluar dari mulutnya. Namun yang sebenarnya terjadi adalah keterkejutan Aruna karna pertanyaan Aliya. Aruna ... tahu apa maksudnya.

Aliya ikut terkekeh. "Iya, Laksa itu pacar Kaisha."

DEG.

Jantung Aruna langsung berdetak sangat cepat. Ia menatap Aliya dengan tatapan tak percaya. Hatinya tercubit. Laksa ... adalah kekasih Kaisha? Tapi, sejak kapan? Dan mengapa Laksa tidak memberitahu hal ini padanya?

"Mereka udah pacaran 1 tahun. Dan tadi, apa yang aku liat, Na? Kamu pegangan tangan sama Laksa? Kamu tahu perasaan Kaisha pas liat itu kayak gimana?" Aliya tak henti-hentinya menyerang Aruna. Sementara gadis di hadapannya kini hanya melamun.

Jadi ... sebenarnya Laksa sudah memiliki hubungan dengan yang lain? Rasa sesak tiba-tiba menyeruak di dada Aruna, setitik air mata turun berjatuhan. Gadis itu kini merasa sangat dikhianati. Ia pasti sudah membuat Kaisha sakit hati karnanya. Itu semua karna Laksa yang terlalu tertutup pada Aruna.

"Jadi, selama ini ... Aruna suka sama pacar orang, Kak?" Tangisnya kian membuncah. Hati Aruna terasa sedang diremukkan oleh waktu. Mengapa Aruna baru mengetahui hal ini? Dan, apa saja yang sudah dilakukan Aruna dengan Laksa tadi?

ALSHANA (TERBIT) Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin