🦋 15 || Dari Kaisha

589 89 51
                                    

Aruna semakin kebingungan. Apa yang dimaksud Luna sekarang? Mengapa gadis ini kini memarahi Aruna di hadapan umum seperti ini?

"Lun, jangan di sini," peringat Ghina pelan. Ia mencoba memegang tangan Luna, namun sesegera mungkin Luna menepis tangan temannya itu dengan kasar. Seolah-olah menandakan bahwa Luna sedang dikuasai iblis sekarang.

"Muka lo mungkin boleh good looking, tapi akhlak lo yang minus, Na!" hardik Luna kesetanan. Sementara yang dihardik hanya terdiam sambil mencoba memahami situasi yang ada.

"Kenapa diem? Gak punya bibir, lo?" sindir Luna semakin menjadi-jadi. Gadis itu mulai mendekat, mengambil tangan Aruna yang kini dicekalnya begitu kencang.

Aruna, cewek itu memekik kencang. Ia kesakitan sekarang, sementara Luna masih nafsu untuk melakukan ini pada Aruna dalam jangka waktu yang cukup lama.

"Lo manusia terbego yang pernah gue temuin, Na," gumam Luna pelan.

Tubuh Aruna meremang seketika. "L-luna ngomong apa?" tanya gadis itu sedikit terbata-bata. Ia tidak mau munafik jika tadi hatinya sangat tersinggung karna Luna menamparnya di hadapan umum.

"Lo ... yang bikin Kaisha putus sama Laksa, kan?" Untuk kesekian kalinya, kini Aruna benar-benar merasa tertampar oleh keadaan. Yang dikiranya hubungan Laksa dan Kaisha sudah membaik, ternyata malah berakhir dengan tragis.

Luna menarik lengan Aruna. Membawa gadis itu ke arah rooftop sekolah dengan begitu gusar. Ghina ingin mengikuti, namun gadis itu terlalu takut jika Luna sudah semarah seperti ini.

"Lepasin!" pinta Aruna memberontak. Luna tidak mendengarkan, ia malah semakin kencang menaiki tangga untuk segera sampai ke rooftop sekolah.

Sesampainya di sana, tangan Aruna langsung dilepaskannya dengan cara yang tak sopan. Beruntunglah Aruna bisa menjaga keseimbangan tubuhnya hingga Aruna tidak terjatuh karna Luna tadi.

"APA YANG LO PIKIRIN, NA?!" Luna membentak. Teriakannya begitu menusuk ke dalam ulu hati Aruna. Gadis itu tertegun saking terkejutnya. Luna ... benar-benar sedang marah?

"GOBLOK, GOBLOK, GOBLOK! LO BISA GAK SIH SEKALI AJA GUNAIN OTAK LU ITU?!" Suara Luna terisak. Gadis itu seperti sedang menahan tangis yang kini terlihat di pelupuk matanya. Sedangkan Aruna hanya membisu sambil menahan luka yang sudah digoreskan oleh Luna.

"OTAK LO GAK GUNA! DARI DULU LO EMANG SAMPAH! CUMA BISA BERGANTUNG SAMA ORANG LAIN!" Tangis Luna semakin lama semakin meluruh pilu. Isakannya terdengar sangat keras membuat udara di sini terasa pengap seketika.

"TOLOL, TOLOL, TOLOL! LO TAU GAK KALO KAISHA ITU KENA SINDROM PATAH HATI?!" Jantung Aruna terasa berhenti. Kini, seluruh tubuhnya sudah benar-benar bergetar saking terkejutnya.

Broken heart sindrom? Aruna menggeleng pelan, tidak ... ia tentu tahu apa itu sindrom yang dialami oleh Kaisha.

Broken heart syndrome, atau dikenal pula dengan nama kardiomiopati Takotsubo atau kardiomiopati stres, merupakan sebuah penyakit jantung yang disebabkan karena adanya stres emosional yang terlalu berat

Broken heart syndrome atau sindrom patah hati adalah suatu gangguan yang terjadi pada otot jantung, bersifat sementara, dan sering kali disebabkan oleh kondisi stres karena patah hati.

"LO MANUSIA PALING BANGSAT YANG GUE KENAL!" Tangis Luna membuncah. Dia langsung menunduk sambil mengeluarkan semua luka yang menusuknya. Luna bersimpuh di lantai rooftop, meraung-raung tak terima seraya menutup matanya pelan.

"Lo tau kenapa gue semarah ini?" Intonasi suara gadis itu tiba-tiba menurun. Aruna merasa iba padanya. Namun, secepat mungkin gadis itu langsung mendekat ke arah Luna.

ALSHANA (TERBIT) Where stories live. Discover now