Makan malam kali ini terasa berbeda untuk taehyung karena sang suami untuk pertama kalinya mengisi kursi tengah yang sudah lama tak di tempati. Ia begitu senang meski mereka hanya saling diam, dan makan dengan menu makan sederhana
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Apa kau sesenang itu aku makan malam di rumah, hentikan senyumanmu itu terlihat aneh."
"Senyuman ku ini bukan karena mu, ada kamu atau tidak, tak ada yang spesial dari makan malam ini."
"Ya terserahmu saja."
"Apa kau sudah sehat."
"Seperti yang kau lihat."
Taehyung hanya mengangguk saja, oh ia hampir lupa besok malam eomma jin mengundang mereka berdua.
"Kemarin eomma jin kemari-."
"Dan kau baru memberitahuku."potongnya.
"Kau bahkan baru pulang kerumah jeon, dengarkan dulu."
Jungkook menyandarkan tubuhnya malas, tapi telinganya mendengarkan kata-kata taehyung.
"Besok eomma menyuruh kita kerumahnya."
"Dia tak mmeberitahumu ada apa eomma mengundang kita kesana."
"Kau tau eunha tinggal di apartemen?" tanya taehyung heran, karena setaunya ia tidak pernah memberitahu tentang itu pada jungkook.
"I-itu a-aku waktu itu tak sengaja melihatnya saat aku ke apartemen temanku, dan ternyata dia tinggal di sana juga."
"Oh.. Aku kira kenapa."
"Kau tidak mencurigaiku dengan sahabatmu itu kan."
"Tentu saja tidak, eunha bukan yeoja seperti itu."
"Umm.. Jungkook, apa kau begitu mencintai kekasihmu?"
Jungkook yang mendengarnya mengernyit, ada apa dengan istrinya. Kenapa tiba-tiba menanyakan hal itu.
"Sangat- aku sangat mencintainya, mungkin kalau bukan karena kau. Kita bedua pasti akan segera menikah, tak lama lagi."
Sakit, hati taehyung kembali sakit mendengarnya. Dan bodohnya kenapa ia menanyakan hal yang sudah tau jawabannya.
"Apa kau sedikit saja tak ingin mencoba menerimaku."
"Hahaha... Apa kau sedang bercanda, jelas itu tidak mungkin tae. Sampai kapan pun aku tak akan penah mau menerimamu. Sudahlah, aku ingin kembali ke kamar."
Maka jungkook pergi begitu saja tanpa melihat ke arah sang istri, ia tidak peduli. Sekarang dia hanya ingin mengabari kekasihnya, karena seharian ini sudah mengabaikannya.
