episode 026

3.8K 284 15
                                    


.

.

.

.

" bagaimana dengan butik menantu kesayanganku." mula seokjin setelah beberapa saat hening terjadi di ruang tamu mansion jeon jungkook, yang sekarang sedang menikmati honeymoon.

"Tinggal menyusun saja, aku rasa lebih baik menunggu taehyung." saran yoongi.

"Yoongi benar, pasti tae sudah memikirkan tata letak semua perabot yang sudah ia pesannya jauh dari paris sana."

"Aku setuju kalau gitu, kau bisa bersantai yoongi. Ajaklah kekasihmu yang baru datang kemarin jalan-jalan agar tau korea."

"Wah kamu sudah punya kekasih yoon, namja mana sih yang sudah cairin hati es mu itu." goda baekyun.

"Kami hanya teman saja."

"Halah, wong aku lihat kok kalian bergandengan tangan di mall kemarin."

"Jin hyung melihat kami."

Seokjin mengangguk sambil menyesap teh melati di campur madu kesukaannya.

"I-itu tak begitu. Gimana ya jelasinnya."

"Udah yoon gpp, kami dukung kok. Kalau taehyung tau juga ia akan senang sekali. Kau kan udah kami anggap keluarga." kata baekhyun.

Yoongi hanya diam dan menunduk saja. Ia sangat senang bisa bertemu dengan keluarga baik hati ini, ia jadi merasa seperti punya keluarga utuh. Eomma dan appanya pasti tersenyum di atas sana melihat ia sudah punya keluarga baru yang begitu baik padanya.

"Baeky. Menurutmu apa jungkook sudah membobol taehyung. Soalnya aku sudah tidak tau lagi jika cara ini tidak berhasil juga."

"Benar juga ya jin. Ini sudah jam 10, kenapa pelayan itu tidak ada kabar. Kalau tidak berhasil juga, aku akan taroh obat perangsang di minuman jungkook dengan dosis tinggi."

Yoongi mendengarnya bergidik ngeri, dua orang paruh baya yang masih menawan ini bahaya juga pikirnya.

"Benar baek, aku akan kirim obat perangsang ke sana. Dan menyuruh pelayan itu menaruhnya ke makanan mereka."

"Iya pokoknya akau mau cucu."

"Aku juga, pokoknya mereka harus buat bayi di sana gak mau tau."

"Ummm... Sepertinya aku harus pergi, ada hal penting yang harus aku lakukan." ucap yoongi sebelum kedua orang tua itu semakin berbicara yang tidak-tidak.

"Eoh- mau kencan ya. Yasudah eomma titip salam ya buat kekasihmu yoon." ledek seokjin.

"Baeky eomma juga, kalau tidak tampan dan kaya jangan mau ya."

Dan hanya senyuman manis yang ia berikan, setelahnya yoongi pamit pergi meninggalkan kedua namja manis paruh baya itu yang masih membicarakan soal ide laknat mereka untuk taehyung dan jungkook anak mereka sendiri.


.

.

.

.

.

Mata secantik permata dan bulu mata seindah bulu merak itu perlahan terbuka. Ia merasa badannya sangat pegal dan hancur, ketika ia hendak bangun. Tubuhnya terasa ada yang menahan, itu lengan suaminya yang memeluk pinggangnya erat. Sedikit demi sedikit ia berusaha melepas pelukan itu, dan ketika berhasil, ia menapakkan kakinya di lantai. Namun ketika ia hendak bangun dari tempat tidur, bagian belakangnya terasa amat perih. Sepertinya lecet, entah berapa lama suaminya menggaulinya semalam. Pipinya memerah, ia jadi teringat adegan panas mereka. Dan yang ia ingat, jam 5 subuh suaminya baru selesai dan jatuh tertidur.

TearsOù les histoires vivent. Découvrez maintenant