episode 019

2.8K 235 6
                                    



Yoongi di buat kebingungan dengan
dongsaengnya yang tak seceria biasanya. Taehyung terlihat banyak melamun, dan sering tidak fokus saat di ajarinya memasak.

"Apa kau ada masalah tae. Ceritalah pada hyung, mungkin hyung bisa bantu meski sedikit."

"Tidak ada hyung. Iya- bagaimana dengan jimin. Apa kalian semakin akrab?" wajah lesu taehyung kini di gantikan dengan wajah penasaran.

"Tak begitu banyak kemajuan, dia hanya membalas pesanku seadanya."

"Haishh dia itu, aku akan memarahinya nanti."

"Tidak perlu tae, dia butuh waktu. Apalagi dia kan baru patah hati."

"Jangan membuatku merasa bersalah lagi hyung." kepalanya menunduk, taehyung jadi ingat rasa bersalahnya di tambah hatinya yang sudah di huni oleh orang lain.

"Hei hyung tak bermaksud tae, ayo kita lanjutkan membuat cookies nya."

Dengan tak bersemangat taehyung kembali berkutat dengan adonan yang terlihat berceceran di meja. Itu ulahnya karena yang tak fokus hingga tepungnya berterbangan kemana-mana. Dan yoongi hanya menggeleng kepala saja. Tapi kini binarnya kembali ceria ketika akan menghias cookies dengan berbagai topping warna-warni. Yoongi di buat gemas, kenapa taehyung moodnya cepat sekali berubah hanya karena melihat sesuatu yang menurutnya menarik.

"Hyung, aku suka sekali membuat cookies. Lain kali kita membuat kue tart ya hyung."

"Iya tae, sekarang masukan kedalam oven atur waktunya selama 15 menit dengan suhu 160 derajat."

"Ok hyung."

Dengan semangat taehyung memasukan kue buatannya kedalam oven, dan kembali terdiam ketika dia tak mengerti cara mengatur waktu juga suhunya.

"Ummm- hyung. Tae tidak mengerti cara menggunakannya."

Yoongi menepuk jidatnya, dia lupa taehyung itu sangat nol sekali dalam hal memasak apalagi membuat kue. Maka ia menghampiri taehyung dan mengatur suhu dan waktunya sesuai dengan kematangan untuk kue kering.

Mereka menunggu kue itu matang tanpa adanya percakapan. Hingga taehyung memulai pembicaraan terlebih dahulu.

"Hyung. Apa hyung tau gimana caranya agar suami memperhatikan kita. Setidaknya menganggap kehadiran kita."

Yoongi diam mencerna pertanyaan taehyung, sepertinya taehyung sedang membicarakan dirinya sendiri.

"Hyung tak begitu paham tae, kau tau sendiri hyung belum menikah. Harusnya kau bertanya pada mertuamu atau eommamu."

"Anniyo. Mereka akan menceramahiku, tae tidak mau." tolaknya, dia tidak mau tanya pada kedua eomma itu. Yang ada dia akan kena omel.

"Begitu ya, bagaimana kalau kau sedikit mengubah penampilan mu. Kalau kau biasa terlihat tertutup, kau ubah sedikit bajunya agar terlihat sexy."

"Apa jungkook menyukai penampilan seperti itu hyung, cabul sekali. Aku tidak mau, nanti aku malah di perkosanya."

"Yak!! Kau bahkan sudah menikah tae, jadi wajar saja jungkook nanti melakukan itu padamu. Itu bukan pemerkosaan, itu kewajiban seorang istri melayani suaminya."

"Bagaimana mau melayani hyung, dia saja seperti jijik melihatku. Padahal tubuhku ini dulu selalu di puji dan di elukan di kampusku."

"Makannya, kau ubah penampilanmu, hanya pada jungkook saja."

Otaknya berpikir keras, mungkin ada benarnya perkataan hyungnya ini. Baiklah nanti akan taehyung coba, dia akan meminta saran pada momo nanti.

"Hyung pulang dulu tae, ini sudah sore. Kalau ada yang membebanimu jangan sungkan bilang pada hyung, kau sudah hyung anggap adik sendiri arra."

TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang