episode 035 🍵

4.2K 290 80
                                    

Paginya taehyung terbangun melewati jam rutinnya bangun pagi jam 7. Ia bergegas ke kamar mandi membersihkan diri, hari ini ia akan ke butiknya. Mulai hari ini ia akan memegang butik untuk pertama kalinya setelah di pegang oleh yoongi selama 3 hari. Ia pun di rumah tak banyak melakukan aktifitas, hanya di kamar sambil memantau perkembangan awal pembukaan butiknya. Kalau makan ia akan menelpon maidnya lewat panggilan telepon yang ada di kamarnya. Ia masih belum siap untuk bersitatap muka dengan jungkook apalagi eunha yang sekarang tinggal di mansionnya. Meski beberapa kali maid memanggilnya atas perintah jungkook ia tak peduli. Dan untuk hari ini taehyung memutuskan keluar kamar, ia sudah muak berada di dalam tanpa melakukan apapun. Jadi ia putuskan pergi untuk melihat butiknya dan menyapa para pekerjanya. Ia butuh hiburan, walau kadang ketika siang jungkook dan eunha pergi bekerja ia hanya keluar ketika membuat susu atau sesuatu yang ingin di makannya. Dia juga tak peduli jika jungkook dan eunha satu kamar, namun yuju maidnya bilang kalau tuan mereka tak sekamar dengan kekasihnya atau lebih pantas di sebut selingkuhannya sekarang karena statusnya yang telah di ketahui oleh taehyung sebagai istri sahnya.

Taehyung menuruni tangga dengan keadaan sudah rapi memakai pakaian tebalnya, karena ini sudah masuk musim dingin. Di sana ia melihat eunha sedang menyiapkan makanan untuk jungkook suaminya. Taehyung memalingkan wajahnya tak peduli, ia berjalan mendekati mereka berdua yang masih belum mengetahui keberadaannya. Taehyung menarik kursi di samping kanan jungkook karena sebelah kirinya sudah ada eunha, sebenarnya taehyung memang biasanya juga duduk di sebelah kanan.

"Eoh-- tae, kau juga sarapan bersama hari ini. Mau aku ambilkan."

"Tidak perlu, aku masih punya tangan yang masih berfungsi."

Eunha mengendikkan bahunya, ia kembali duduk di kursinya. Karena tadi ia berdiri dengan dalih ingin membantu mengambilkan taehyung sarapan.

"Aku senang kau mau keluar kamar tae, makan yang banyak. Kau terlihat kurus, ingat ada baby di dalam perutmu."

"Aku tau. Dan aku juga tak bodoh membiarkan anakku kelaparan di dalam sana." taehyung berbicara tanpa memandang lawan bicaranya.

Jungkook menghela nafasnya, taehyung masih marah padanya. Jadi dia melanjutkan acara makannya, namun ia masih mencuri lirik kearah sang istri yang terlihat rapih.

"Kau ingin keluar tae."

"Kau bisa melihatnya." jawab taehyung acuh.

"Ummm-- kookie, apa kau mau tambah sayang."

"Tidak una, aku sudah kenyang."

Taehyung makan dalam diam, sebenarnya ia menahan segala rasa sesak di dadanya. Apa mereka tak menganggapnya hingga harus bermesraan di depannya begitu.

"Aku akan ke kantor sekarang, mulai hari ini kau sudah tak bekerja kan eunha. Jangan lupa nanti siang kontrol kandungan."

"Iya kookie aku tak akan melupakannya."

"Tae aku pergi dulu."

Namun taehyung hanya diam tak menanggapi ucapan jungkook. Dia dengan santai meminum susu hamilnya, namun netranya membulat ketika eunha menarik lengan jungkook berniat untuk merapikan dasinya. Mereka terlalu dekat, mengabaikan taehyung yang sudah muak dengan apa yang di lihatnya. Di tambah suara manja eunha yang meminta ciuman, benar-benar tidak tau malu. Taehyung sudah tidak tahan, ia berdiri dari duduknya dan berlalu begitu saja tanpa mengatakan apapun.

"Eunha jangan seperti ini, kau hargai taehyung sebagai istriku." jungkook merasa tak enak dengan taehyung, pasti istrinya itu sakit melihat kemesraan mereka.

"Biarkan saja, lagian istrimu itu tak memperhatikanmu kookie. Jadi mulai sekarang karena ada aku, semua kebutuhanmu akan aku sediakan."

Jungkook tak mengiyakan, ia pamit pergi dan tak lupa mencium pipi eunha.

TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang