Prolog

322K 23.5K 3.6K
                                    

Assalamualaikum,

Kalian nemu cerita ini dari mana atau lewat jalur apa?

Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar ya.

~Happy Reading~




____

Kana mengerang kesal dengan mata yang masih terpejam karena mendengar suara ponselnya yang terus berdering. Sumpah! Tidak tahukah jantungnya hampir melayang ketika bangun dengan kondisi seperti ini. Jika bangun dengan kondisi kaget Kana akan merasakan seluruh tubuhnya bergetar dan jantungnya bergemuruh kencang.

Dan rasanya sangat tidak enak!

Ia menutup kedua telinganya dengan bantal tapi suara dering ponselnya masih terdengar jelas. Sial! Kana melempar bantal yang tadi menutupi telinganya, tangannya dengan kasar mengambil ponsel di atas nakas, wajah masamnya semakin jelas ketika melihat ID si pemanggil.

Tanpa basa-basi Kana menekan tombol hijau. "APA!" teriaknya kesal.

Terdengar suara cengengesan di seberang sana, membuat Kana mendengkus sebal.

"Selow dong neng jangan ngegas hehe. Lagian sok sibuk banget sih, palingan juga lagi molor." 

"To the point! Ada apa? Awas aja kalo nggak penting gue santet online lo." 

"Bangke! Jahat banget lo sama gue."

"Kinar! Gue masih ngantuk banget, kalo lo masih mau ngomong hal yang nggak penting gue matiin."

"Ehh jangan---gue cuman mau ngingetin nanti sore ketemuan di Cafe Kencana jam 4, jangan telat."

"Hm."

"Jangan lupa, Na. Pasang alarm. Lo kalo udah tidur kek latihan meninggal, bablas nggak inget waktu."

"Iya, iya, bawel banget lo. Gue tutup, bye!"

Kinar sialan! Ini hari minggu tidak bisakah gadis itu tidak mengganggunya sehari saja. Wajahnya yang kusut semakin masam ketika melirik jam dinding menunjuk angka 14.24 masih ada beberapa jam dengan waktu perjanjian, Kana menguap pelan ia kembali menutupi seluruh badannya dengan selimut untuk lanjut tidur.

______

Kana datang ke Cafe lewat satu jam dari waktu perjanjian, dan mendapati wajah Kinar yang sudah bertekuk jelek. Kana duduk cuek lalu menyesap minuman Kinar dengan santai tanpa memperdulikan delikan sinis sahabatnya.

"Udah telat, nggak minta maaf, minuman punya gue lo sambar tanpa permisi. Cuma lo doang, Na. Nggak ada akhlak emang." Gerutuan Kinar tidak ditanggapi oleh Kana, gadis itu malah memanggil pelayan dan langsung memesan makanan yang membuat Kinar menelan ludah tak habis pikir.

Kana sudah tidak makan berapa hari coba, kenapa nafsu makannya hampir melebihi kuli.

Kana menggigit karet lalu mulai menguncir asal rambut hitam panjangnya. setelah itu ia menatap Kinar dengan alis terangkat, itu terlihat sangat menyebalkan. "Kenapa? mau protes? siapa suruh ganggu waktu berharga gue, masih utung gue mau datang," ucapnya dengan nada songong.

Menghadapi Kana memang butuh kesabaran seluas samudera, Kinar bertanya-tanya sihir apa yang membuatnya bertahan bersahabat dengan Gadis menyebalkan itu. Kana Nadhira selain kaya dan pintar selebihnya minus, tidak ada yang bisa bertahan berbicara dengannya lebih dari lima menit selain keluarga dan dirinya. Kana itu mempunyai mulut pedas yang hanya berbicara beberapa kata dapat melukai orang lain, ia juga terkenal cuek dan tidak perdulian. 

Another Seyra! Antagonist Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang