BLL | 17

20.3K 1.9K 52
                                    

Minggu pagi, seperti biasa, Arsa akan berkunjung ke rumah Bianca

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Minggu pagi, seperti biasa, Arsa akan berkunjung ke rumah Bianca. Pukul sembilan, Arsa mobil laki-laki itu sudah terparkir gagah di depan rumah kekasihnya. Ia melangkah masuk, tanpa perlu menunggu sang pemilik membukakan pintu.

"Pagi Bibi," sapa Arsa ramah, saat mendapati Bi Irma sedang membersihkan vas-vas bunga dengan kemoceng. Bi Irma menghentikan aktivitasnya, berbalik. "Eh? Den Arsa. Pagi, Den. Non Ica masih tidur kayaknya di atas."

Arsa mengangguk. "Arsa bangunin ya, Bi?"

"Boleh, langsung ke atas aja," ucap Bi Irma. Arsa meninggalkan Bi Irma menuju kamar Bianca di lantai dua. Kebiasaan Bianca, tak pernah mengunci pintu kamar saat tidur malam.

Arsa masuk ke dalam kamar Bianca, berusaha tak menimbulkan suara sama sekali. Gadis itu sedang tertidur bersama Zoo di sebelahnya. Tanpa sadar, senyum Arsa mengembang. Ia mendekati Bianca, lalu berjongkok di samping kasur, mensejajarkan wajahnya dengan wajah gadis itu, menatapnya lamat-lamat.

"Cantik," gumamnya pelan. Ia menyingkirkan anak-anak rambut yang menutupi wajah Bianca. Wajah gadis itu terlihat damai saat tidur, pipi kanan Bianca yang terhimpit membuat wajahnya terlihat menggemaskan.

"Gimana nggak cinta," gumam Arsa. Ia terkekeh pelan, sebelum menciumi pipi gadis itu bertubi-tubi.

"Bangun, Ica," ucapnya disela-sela ciuman. Bianca yang merasakan ada benda kenyal menyentuh pipinya berkali-kali, akhirnya mulai terbangun. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, menyesuaikan dengan cahaya matahari yang menembus tirai biru mudanya.

"Ehhmm... Arsa?" panggilnya serak. Arsa bangkit, lalu mengangguk. "Bangun, ayo kita jalan-jalan hari ini."

Bianca yang semalam asyik marathon film di Netflix, kembali memejamkan matanya.

"Ica," panggil Arsa. Bianca bergeming.

"Sayang."

"Bianca."

"Bianca Sayang."

"Bangun, atau aku marah."

"Ngantuk," balas Bianca, tanpa membuka mata.

"Semalem habis ngapain? Kok masih ngantuk?" tanya Arsa. Matanya menyipit curiga.

"Nonton Netflix." gumam Bianca tanpa sadar. 

"Sampe jam berapa?"

"Dua," gumam Bianca tanpa sadar.

"BAGUS!"

Mendengar suara Arsa yang sudah meningkat dua oktaf, Bianca membuka matanya lebar-lebar. Ia langsung terduduk di kasurnya, menatap Arsa yang sudah bersedekap sambil menatapnya tajam.

Habis kamu Ica, gumam Bianca dalam hati. Ia yakin, setelah ini ia akan mendapat kuliah pagi tiga SKS.

"Mandi. Setelah itu aku kuliahin kamu," ucap Arsa tegas. Bianca menurut, lalu berlari kecil menuju kamar mandi.

BETWEEN LOVE AND LIES ✓Where stories live. Discover now