BLL | 33

17.3K 1.6K 22
                                    

Keesokan harinya, Bianca dan Ares kembali bersekolah

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Keesokan harinya, Bianca dan Ares kembali bersekolah. Ares menyatakan dirinya sudah sembuh total, karena dirawat dengan baik oleh Bianca.

"Aku sembuh karena kamu udah maafin aku," itu kata Ares saat tiba-tiba muncul di depan rumahnya tadi pagi. Sebenarnya, Bianca menyuruh Ares untuk istirahat saja di rumah, namun laki-laki itu bersikeras untuk ke sekolah bersama Bianca. Akhirnya Bianca menyetujui, asalkan mereka berangkat bersama Pak Yanto. Mau tak mau, Ares menurut.

Kemunculan Ares dan Bianca di sekolah, membuat semua asumsi orang-orang tentang kandasnya hubungan mereka terjawab. Melihat Ares dan Bianca yang tak pernah terlihat bersama selama tiga minggu kemarin, membuat orang-orang berpikir kalau mereka sudah putus.

Sesampainya di depan kelas Bianca, Ares langsung menarik Bianca ke dalam pelukannya. Bianca sampai harus menahan malu karena menjadi pusat perhatian sekarang. Sedangkan Ares? Ia sama sekali tak peduli.

"Aku pindah kelas aja, ya?" tanya Ares. Bianca menutuk kepala Ares kesal.

"Kamu IPS, aku IPA. Jangan ngada-ngada deh," balasnya. "Lepasin dulu, Ares. Malu diliatin orang-orang."

"Biarin. Biar mereka tau kalo kita masih bareng dan nggak akan pernah putus!" ucap Ares manja. Bianca terkekeh geli. Ternyata Ares juga tahu tentang gosip itu.

"Sayang, lepasin dulu. Udah mau bel," rayu Bianca. Ares langsung melepaskan pelukannya. Panggilan 'sayang' benar-benar berpengaruh pada Ares. Jantung Ares bahkan sudah berdegup kencang.

"Nanti istirahat, aku kesini lagi. Jangan kemana-mana sebelum aku jemput. Jangan ke perpus lagi. Bosen, tau. Kita ke rooftop aja, biar bisa berduaan. Oke?"

Bianca mengangguk. Ares mencium kening Bianca seperti yang selalu ia lakukan dulu, membuat para gadis yang melihat— mendesah cemburu.

"Aku masuk dulu," pamit Bianca. Ares mengangguk tak rela, menatap sendu kekasihnya masuk ke dalam kelas. Setelah memastikan Bianca duduk dengan aman, buru-buru ia mengganti ekspresi wajahnya menjadi datar, lalu berlalu menuju kelas.

"Cieeee, akhirnya balikan," Nela menyikut-nyikut lengan Bianca begitu sahabatnya itu duduk. Bianca hanya menoleh sekilas, tersenyum.

Di antara mereka semua, hanya Nela dan Kanaya yang netral. Mereka berdua tak mengenal Arsa. Ares sudah berperan sebagai Arsa sejak hari pertama mereka menjadi murid SMA. Jadi yang dikenal Nela adalah Ares.

"Nama aslinya siapa sih, Bi?" tanya Nela penasaran.

"Ares," jawab Bianca singkat.

"Widih, dewa perang. Keren ugha," katanya heboh. Bianca melotot, menyuruh Nela untuk diam. Tidak ada yang tahu tentang ini kecuali Bianca dan teman-temannya. Sampai saat ini, Ares masih menggunakan lensa kontak kalau keluar rumah.

"Balikan lo, Bi?" tanya Irene yang tiba-tiba datang. Di belakangnya, ada Hanum yang juga terlihat antusias, sedangkan Joanna tak begitu peduli.

"Aku emang nggak putus kali, Rene," jawab Bianca. Tiga minggu ia menghindar tanpa menjelaskan apapun, tentu menjadi pertanyaan besar bagi semua orang. Namun sepertinya, Bianca tak lagi menghindari orang-orang mulai hari ini.

BETWEEN LOVE AND LIES ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora