BLL | 40

16.2K 1.3K 101
                                    

Bianca bosan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bianca bosan.

Tak ada hal penting yang bisa ia lakukan sekarang. Sejak pulang sekolah tadi, Bianca hanya berguling-guling di kasur, menjahili Zoo, mengecek Instagram, membuka LINE. Karena sudah mendekati ujian-ujian, para guru tak lagi memberikan tugas. Semua materi sudah diselesaikan dalam waktu satu setengah semester.

"Kangen Ares..." gumamnya, lalu tersenyum malu. Biasanya, kalau sedang bosan, ia akan menelepon Ares, dan dalam waktu lima menit, laki-laki itu akan muncul di hadapannya. Tapi hari ini, Ares, diajak papanya makan malam bersama. Tentu Bianca tak ingin merusak acara keluarga Ares.

"Ke supermarket? Beli ciki," gumam Bianca lagi. Ia menjawil pantat Zoo yang tertidur di sebelahnya.

"Zoo, beli ciki mau nggak?" tanyanya. Zoo tak menjawab, masih tertidur. Bianca merenggut karena diabaikan.

"Ajak Bibi aja deh. Zoo nggak asyik!" Bianca beranjak dari kasurnya, mencari Bi Irma di dapur.

"Bi, ke supermarket yuk," ajak Bianca. Gadis itu sudah bergelayut manja di lengan Bi Irma.

"Yuk," balas wanita paruh baya itu. "Jalan kaki, Non?"

"Iya, sekalian jalan-jalan. Bibi capek, nggak?"

"Nggak, Non. Non ambil jaket dulu, gih. Nanti masuk angin, Den Ares bisa keluar tanduknya," kata Bi Irma sambil cekikikan. Bianca juga ikut terkikik.

"Oke. Bentar ya, Bi," Bianca langsung melesat kembali ke kamar, mengambil jaket, dompet, dan ponselnya. Ia juga mengirimkan pesan pada Ares, mengabari kalau ia pergi ke supermarket bersama Bi Irma.

"Bibi, ayo!" Bianca berjalan cepat menuruni tangga, lalu keluar duluan saking semangatnya. Tak lama Bi Irma menyusul setelah mengunci pintu rumah.

***

Sesampainya di supermarket, Bianca mengambil troli, lalu langsung menuju rak makanan ringan. Berhubung kali ini tidak ada Ares yang mengawasi, ia mengambil lebih banyak kripik kentang. Bahkan setengah trolinya sudah penuh hanya karena makanan bermicin itu.

Setelah kripik kentang, Bianca melangkah menuju kulkas. Ia mengambil beberapa pin es krim sebagai persediaan.

"Cookies and cream, atau cokelat?" gumamnya.

"Cookies and cream."

Bianca terkesiap kaget saat mendengar suara laki-laki tepat di sebelahnya.

"Rivaldo?"

Rivaldo tersenyum penuh arti. "Hai, Sayang. Udah terima kado dari aku kan waktu itu?"

"Kado?" Bianca mengernyit, bingung. Lalu ia teringat kado yang dirampas Ares di sekolah waktu itu.

"Yang kamu titipin ke anak kelas sepuluh itu?" tanya Bianca, memastikan.

Rivaldo mengangguk. "Kamu suka, kan? Dari dulu kamu suka teddy bear."

BETWEEN LOVE AND LIES ✓Where stories live. Discover now