BLL | 39

13.7K 1.3K 18
                                    

Bianca mematut bayangan dirinya di cermin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bianca mematut bayangan dirinya di cermin. Ia menatap kagum dress biru gelap yang melekat di tubuhnya. Ia terkikik mengingat perjuangannya untuk bisa mendapatkan izin dari Ares. Bianca harus berdebat panjang dengan laki-laki itu untuk bisa membeli dress ini. Bahkan, Ares marah dan mendiami Bianca selama empat jam, sampai akhirnya ia luluh karena Bianca mulai mengeluarkan air mata.

 Bahkan, Ares marah dan mendiami Bianca selama empat jam, sampai akhirnya ia luluh karena Bianca mulai mengeluarkan air mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rambut gadis itu ia ikat menjadi satu, dengan bagian ujungnya ia buat sedikit bergelombang. Tak lupa, Bianca menambahkan pita dengan warna yang senada dengan dress-nya. Sapuan make up tipis dan high heels lima senti dengan warna yang senada, membuat Bianca terlihat dewasa dan imut disaat yang sama.

Hari ini, Bianca menghadiri pesta ulang tahun perusahaan milik kakek Reagan. Setiap tahun, Maheswara pasti menggelar pesta besar-besaran untuk merayakannya. Setiap tahun pula, Bianca dan sahabat-sahabatnya diundang oleh Reagan.

"Non, Den Ares udah dateng tuh," suara Bi Irma terdengar dari balik pintu. Bianca segera mengambil clutch-nya, berjalan keluar dari kamar.

Kedua mata Ares langsung menajam saat melihat betapa cantiknya Bianca malam ini. Dari awal, ia tak menyukai pakaian Bianca. Namun karena gadis itu bersikeras sampai hampir menangis, Ares terpaksa mengiyakan.

Sepertinya, kali ini ia harus semakin ekstra menjaga Bianca dari mata-mata nakal di pesta nanti.

"Gimana? Bagus, nggak?" tanya Bianca. Ia menelan ludahnya susah payah, gugup melihat wajah Ares yang mengeras. Ia takut tiba-tiba disemprot Ares.

"A-Ares?"

"Ayo berangkat," ucap Ares, tak menjawab pertanyaan Bianca.

Helaan napas terdengar dari mulut Bianca. "Kamu nggak suka, ya?"

"Suka," jawab Ares jujur, membuat senyum Bianca terbit. "Tapi aku nggak suka cantiknya kamu diliat orang lain. Jadi jangan jauh-jauh dari aku nanti."

"Oke!" balas Bianca senang. Gadis itu memeluk lengan Ares, lalu berjalan menuju mobil setelah berpamitan pada Bi Irma. Tak lama, mobil Ares sudah membelah jalanan kota.

BETWEEN LOVE AND LIES ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang