Boss 11

39.1K 4.5K 626
                                    

Hari-hari berlalu terasa cepat. Namun semua masih berjalan seperti biasa --normal--

Seperti sekarang saja, dalam sebuah mobil sederhana dengan model memanjang yang dilengkapi kursi panjang seperti sofa.

Beberapa orang dengan wajah bak model tengah duduk santai sambil diiringi perbincangan ringan.

Salah seorang dari mereka yaitu makhluk Tuhan paling tampan yang dikenal dengan nama Jeno terus saja menatap tajam layar ponselnya membuat sang kakak Mark yang duduk di sampingnya jengah sekaligus heran dengan tingkah adiknya itu.

"Apa yang kau lakukan?" tegur Mark yang tidak ditanggapi oleh Jeno, sementara Jaemin memilih fokus menatap jalan di depan mereka.

"J"

"Ais... Diamlah hyung, aku sedang konsentrasi" kesal Jeno yang membuat Mark kembali menatapnya aneh.

"Apasih yang kau lakukan?" ucap Mark yang benar-benar tidak paham dengan pola dan tingkah laku Jeno sekarang.

"Diamlah..."

"Ck.kau bisa saja melubangi ponselmu itu jika menatapnya terlalu lama" ucap Mark lagi yang kali ini benar-benar membuat Jeno jengah.

"Ais! Kau ini, aku sedang---"

"Sedang?" ulang Mark dengan alis terangkat menunggu kelanjutan kalimat Jeno.

"Agh.... Lupakan! Kau tidak akan mengerti" erang Jeno seraya menaruh kembali ponselnya dengan wajah sedikit dongkol.

"Kita sudah sampai" ucap Haechan yang menginterupsi keduanya untuk segera ikut turun.

Sekarang Haechan, Mark, Jeno dan Jaemin sedang berada di lapangan udara dan hendak berangkat untuk pulang kembali ke Seoul menggunakan pesawat pribadi yang memang khusus untuk keluarga besar mereka.

Setelah sedikit berbincang dengan pilot dan petugas disana, merekapun berangkat tanpa banyak mengulur waktu.

Mereka ingin cepat pulang.

Sementara itu, jauh-- di sebuah tempat.

Jaehyun mendesah pelan saat menatap kearah bocah kecil-- tidak lain adalah putra bungsu kesayangannya yang saat ini tengah memonyongkan bibir hingga maju beberapa centi.

Belum lagi ditambah dengan posisi kedua tangan yang terlihat dilipat didepan dada.

Raut wajah bosan juga terlihat kentara di wajah tampan anak kecil berpakaian seragam dengan ransel bergambar ironman itu.

'Ini semua gara-gara Pak tua menyebalkan itu. Kenapa dia harus menitipkan Dave dikantor saat aku harus pergi menggantikan Jeno' sungut Jaehyun membatin.

Yeah. Jaehyun terpaksa membawa David pergi bersamanya karena si bungsu yang tidak mau ditinggal, padahal pekerjaan Jaehyun kali ini cukup berbahaya.

Jaehyun dan beberapa orang kepercayaannya harus melakukan pertemuan dengan beberapa orang teman lama.

--dan, itulah yang sedang mereka lakukan sekarang.

Beberapa orang terlihat menyerngitkan kening heran saat melirik kearah David yang terdengar merengek meminta segelas susu coklat.

Yang benar saja. Ini markas mafia. Dimana mereka bisa mendapatkan segelas susu coklat?

Apa ada yang lebih tidak masuk akal lagi?

"YAYAH! DAVI LAPAL, NAK CUCU" seru David seraya beranjak turun dari sofa yang di dudukinya dan melangkah cepat dengan langkah pendeknya kearah sang Ayah.

MAFIA IN LOVE / BOSS (END) Where stories live. Discover now