Boss 17

34.8K 4.2K 565
                                    

Merah.

Itu yang pertama kali di lihat Chanyeol, Mark dan Jeno saat melangkah masuk keruang eksekusi.

Bau anyir dan genangan merah membasahi lantai terlihat seperti tumpahan jus strawberry kesukaan Baekhyun.

"Tidak buruk" komentar Chanyeol saat menatap bergantian kearah Jaemin dan Haechan baru kemudian berfokus pada korban mereka yang sudah dalam keadaan tubuh penuh ukiran.

"Kenapa memulai tanpa kami?" tanya Mark yang dibalas Jaemin dengan kekehan pelan.

"Papa mertua meminta kami bermain dengannya. Haechan bahkan baru saja mulai" ucap Jaemin seraya beralih menatap Haechan yang kembali menyayat wajah korban mereka hingga hanya bisa bergerak gelisah dengan pekikan tertahan.

Tanya mengapa?

Itu karena tubuhnya sudah terlalu sakit untuk bergerak sementara mulutnya sudah tersayat habis. Jadi dia hanya bisa mendesis dan menangis.

Tentunya sambil berharap kematian segera datang.

"Apa yang kalian dapat darinya?" tanya Jeno terdengar serius yang membuat tangan Haechan yang awalnya ingin mencongkel mata sang korban terhenti sesaat.

"Dia adalah salah satu musuh lama Ayah mertua. Dia bilang ini hanya awal"

CAK.

Seketika itu juga pisau tajam tadi menancap hingga wajah si manis terlihat basah akibat dari cipratan darah dan menodai pakaian atasnya.

Mark tersenyum bangga melihat apa yang di lakukan sang kekasih dan memilih mendekat.

"Ck. Padahal aku sudah bersemangat untuk membelainya dengan katana milikku" decak Chanyeol yang membuat keempat orang yang lebih muda tertawa.

"Tapi itu bukannya baik Kakek? Kau tidak perlu banyak bergerak. Nanti sakit pinggangmu kambuh" balas Jaemin yang membuat Chanyeol seketika melotot.

"Siapa yang bilang aku sakit pinggang"

"SungChan"

"Isshh. Paling dia tidak sengaja melihat karena aku selesai olahraga" sungut Chanyeol kemudian memilih melangkah keluar dengan raut yang dibuat kesal namun malah membuat mereka terkikik geli.

"Kita apakan mayatnya?" tanya Mark.

"Pesan Papa mertua buat dia merasakan sakit sampai memohon untuk mati. Setelah itu-- kirim kembali dia pada tuannya, jangan lupa sampaikan salam manis dariku. Begitu katanya" ujar Haechan yang mengulang kembali ucapan Taeyong.

"Hmmmm. Kalau begitu ayo kita selesaikan, sebelum pulang" ucap Jeno seraya memanggil anak buahnya.

Tidak butuh waktu lama, semua selesai seperti pesan Taeyong dan kedua pasangan itu saat ini tengah berada di sebuah kafe untuk mengisi perut sekaligus membeli kue pesanan Boss kecil dirumah.

Mark yang awalnya sedang menikmati kue miliknya terlihat kaget saat ada seseorang yang tiba-tiba jatuh hingga terjerembab dalam posisi bersujud di atas paha Mark hingga membuatnya sontak menghentikan suapan.

Begitu juga dengan Jeno dan Jaemin. Sementara Haechan-- kepalanya sudah berasap.

Wanita yang masih dalam posisi bertumpu pada paha Mark terlihat diam memandang wajah Mark jangan lupakan juga wajah innocent seolah kejadian itu bukanlah sebuah kesengajaan.

"Menyingkir" ucap Mark dingin namun wanita itu masih diam.

Kesal tidak ada pergerakkan, Mark langsung bangkit berdiri hingga wanita itu benar-benar jatuh dalam posisi bersimpuh.

MAFIA IN LOVE / BOSS (END) Where stories live. Discover now