BAB 55

21.6K 2K 1.6K
                                    

Di mohon untuk memberikan vote terlebih dahulu agar tidak kelupaan sebagai bentuk apresiasi kalian untuk cerita ini

Udah siap buat spam Komen di chap ini?

Makasih buat yang selalu vote dan komen💖

Yuk puter mulmednya biar tambah ambyar

Kalau ada typo kasih tau ya bund🥰

Kalau ada typo kasih tau ya bund🥰

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•AUTHOR POV•

KESULITAN berbicara itulah yang kini Arsyilla rasakan. Lakban hitam melekat erat di bibirnya membuatnya tidak bisa memprotes apapun. Dua lelaki berbadan besar layaknya binaragawan mengapitnya di tengah-tengah.

Serasa di himpit kingkong gue tuh.

Arsyilla melirik cowok disebelahnya itu sinis sebab pria tersebut yang mengucapkan sapaan menjengkelkan barusan. Ia menubruk bahu lelaki itu dengan bahunya sebab kini tangannya di ikat.

"Apa cantik? Mau ngomong?" Arsyilla merotasikan matanya dan menganggukkan kepalanya ogah-ogahan.

"Cakep juga nih ceweknya ketua Dark Shadows," celetuk pria di samping kirinya.

"Di jadiin hak milik Nicholas bagus juga. Gue yakin Nicholas pasti tertarik banget ama nih cewek," tutur cowok lainnya yang sedang mengendarai jeep tersebut.

Masalahnya gue gak tertarik!

"Oh iya gue lupa tadi lo mau ngomong ya? Sabar ya." Cowok di sebelah kanannya itu melepaskan dengan kasar lakban di mulutnya. Bibir gadis itu terlihat mengeluarkan darah akibat tarikan yang terlalu kuat.

"Heh burik! Bibir sexi gue jadi luka karena lo ya!! Emang setan! Gak bos gak anah buah sama-sama tolol!" cerocos Arsyilla cepat.

"Dasar cewek goblok! Lo bakal mati hari ini karena cowok lo itu gak bakal bisa nolongin lo!"

Arsyilla terkekeh pelan. "Liat aja nanti," desis Arsyilla.

"Lo gak mau ngucapin wasiat gitu? Entar lagi gak bakal ngeliat Dark Shadows lagi," sahut cowok di sebelah kirinya.

"Gue cuman mau ngucapin selamat gali kuburan lo sendiri," kekeh Arsyilla.

"Kali ini rodeo yang bakal menang. Kami bakal jadi geng terkuat disini," tutur sang sopir dengan tawa sombongnya.

Arsyilla mengangguk-anggukkan kepalanya. "Gue rasa ini hari terakhir buat rodeo."

KETOS (SUDAH DITERBITKAN) Where stories live. Discover now