BAB 1

79.6K 5.5K 86
                                    

Di mohon untuk memberikan vote terlebih dahulu agar tidak kelupaan sebagai bentuk apresiasi kalian untuk cerita ini

Di mohon untuk memberikan vote terlebih dahulu agar tidak kelupaan sebagai bentuk apresiasi kalian untuk cerita ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


•ARSYILLA POV•

KESIALAN, satu kata yang tepat gue deskripsiin gimana keadaan gue sekarang. Tempat keramat ini lagi dan lagi jadi tempat gue di introgasi panjang lebar bareng temen-temen gue.

RUANG BK!

Semua ini gara-gara ketua OSIS sialan itu. Siapa lagi kalau bukan...

RADITHYA GENANDRA

Pengen banget gue sumbangin nama dia ke para dukun biar di santet gratis. Manusia yang udah ngebuat gue kembali ke tempat ini untuk kesekian kalinya. Muak banget rasanya jumpa sama satu orang yang sama hampir setiap hari. i.

"APA LAGI INI HAH?!"

Wah! Ini guru kayaknya niat banget bikin kuping gue budek.

"Ya cabut lah buk apa lagi?" balas gue santai. Keep calm, gue udah terbiasa ngadepin medusa di depan gue ini. Jadi gak perlu takut lagi.

"SANTAI SEKALI KAMU TAMPAKNYA WAHAI REMBULAN ARSYILLA!"

"Yes, akhirnya ibuk nyebut nama saya lengkap."

"Ck, cewek sarap." Nyaut aja emang nih cowok ya. Radith ngelipat tangannya di dada sambil natap gue datar. Cih! Sok cakep lo! Tapi emang cakep sih.

Gue masih dendam sama dia makanya gue sikut perutnya sekarang. "Sewot aja lo!"

"SEKARANG KAMU SAMA TEMAN-TEMAN KAMU LARI 20 KELILING DI LAPANGAN!"

What the hell?! Gila!! Yang ada bengkak betis gue kalau lari sebanyak itu.

"Kapan, Buk?" tanya Selsa. Please, Sel. Stop keluarin kebegoan lo sekarang!

"TAHUN DEPAN!!" teriak buk Ningsih.

"Oke, Buk. Tahun depan kami laksanain hukumannya," balas gue santai.

"YA ALLAH REMBULAN ARSYILA KAMU INI WAKETOS KAYAK APA HAH?! NGGAK ADA MENCERMINKAN SEORANG WAKETOS SEDIKIT PUN!"

"Siapa suruh pada ngevote saya sama makhluk ini." Gue mencibir pelan sambil nunjuk-nunjuk muka Radith.

"Udah buk biar saya aja yang ngurus mereka," ucap Radith.

Firasat gue mendadak gak enak nih. Smirk di wajah Radith malah bikin gue curiga kalau dia punya itikad jahat sama gue.

Sial!!

Sial!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
KETOS (SUDAH DITERBITKAN) Where stories live. Discover now