BAB 13

29.6K 2.5K 72
                                    

Di mohon untuk memberikan vote terlebih dahulu agar tidak kelupaan sebagai bentuk apresiasi kalian untuk cerita ini

Di mohon untuk memberikan vote terlebih dahulu agar tidak kelupaan sebagai bentuk apresiasi kalian untuk cerita ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•AUTHOR POV•

GADIS berambut panjang dengan warna rambut hitam legam yang tengah duduk sendirian di kursi taman di sekolahan ini tengah asik mendengarkan musik dari airpod yang ia kenakan. Melupakan segala omongan orang yang melewatinya. Dunianya begitu tenang saat semilir angin menyapu tengkuknya.

Pandangannya yang lurus pun teralihkan kala melihat seorang cewek yang menutup mukanya dengan punggungnya yang terlihat bergetar seperti orang menangis.

Tanpa ada keraguan ia tergerak untuk melepaskan  headshetnya. Kaki jenjangnya pun melangkah mendekati gadis yang tengah terisak itu.

"Lo kenapa?" tanya Arsyilla pada cewek itu. Gadis itu pun tersentak kala merasakan tangan seseorang memegang bahunya. Matanya pun menoleh ke arah Arsyilla yang berdiri di belakangnya.

"Bukan urusan lo." Jawaban ketus yang Arsyilla terima dari cewek di depannya itu membuat dirinya tertarik untuk mencari tahu namanya.

Atira Fauziah, merupakan sebuah nama yang bisa di tangkap dengan jelas oleh netranya sekarang ini.

Mengabaikan respon yang cukup tidak mengenakan untuk dirinya, Arsyilla tetap keukeuh untuk duduk di sebelah gadis itu. Perempuan dengan kulit putih cerahnya serta lingkaran mata yang terlihat menghitam itu mengikuti gerak Atira yang memandang lurus ke depan seraya berucap sesuatu.

"Atira Fauziah. Nama yang bagus," puji Arsyilla. Pandangannya pun kini beralih menatap cewek yang duduk di sebelahnya. "Setiap masalah pasti punya solusinya, setiap orang juga butuh tempat ngeluangkan semua perasaannya. Di setiap situasi lo nggak bisa selalu menghadapinya sendirian. Ceritakan semua masalah lo sama orang yang tepat, orang yang bisa denger keluh kesah lo tanpa protes sama sekali dan juga ngasih saran  yang bisa ngebuat hidup lo berubah," lanjutnya.

Bukan bermaksud ingin menasihati, tapi menurut pendapatnya, kini Atira sedalam dalam fase tidak baik-baik saja yang mana membuatnya tertarik mengucapkan kata-kata itu.

Seseorang yang sedang dalam keterpurukan tentunya berharap mendapatkan dukungan dari orang sekitarnya, begitulah kira-kira opini Arsyilla.

Atira sedari tadi diam tidak berminat merespon cewek disebelahnya itu lantas mengalihkan pandangan ke arah Arsyilla."Tau apa lo tentang kehidupan hah?"

Helaan nafas terdengar dari sela bibir Arsyilla."Gue nggak tau sama sekali tentang kehidupan, tapi yang gue tau setiap manusia di takdirkan memiliki masalahnya masing-masing," balasnya yakin.

Seakan-akan perkataan Arsyilla tadi seperti dorongan mental baginya untuk bangkit, senyum pun terukir tipis pada bibir Atira.

Rasanya sangat nyaman ternyata ada orang yang bisa mengerti dengan baik keadaannya.

KETOS (SUDAH DITERBITKAN) Where stories live. Discover now