BAB 69

17.8K 1.8K 4.7K
                                    

Di mohon untuk memberikan vote terlebih dahulu agar tidak kelupaan sebagai bentuk apresiasi kalian untuk cerita ini

❗️Chap selanjutnya akan di up jika Komen pada chap ini mencapai 4K❗️

Play the mulmed: 🎵Happy- Skinnyfabs

Fighting all🔆

Fighting all🔆

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

AUTHOR POV•

MENUTUPI sesuatu hal dari orang lain memanglah sangat mudah. Tapi kalimat itu tidak berlaku jika kamu melakukannya kepada orang-orang yang sangat mengenal dekat dengan mu.

Perhatian Radith kini jatuh tepat pada perempuan yang beberapa waktu lalu meninggalkan mobilnya. Arsyilla masuk dengan sikap yang biasa-biasa saja tapi tidak untuk wajahnya.

Bekas tamparan kuat tidak mungkin hilang hanya dalam sekejap. Kulit putih gadis itu seakan-akan semakin memperjelas bagaimana bekas telapak tangan tersebut terbentuk.

Radith menghela nafas, setelah ini pasti Arsyilla akan memilih menutupi segalanya dari dirinya dengan senyum palsunya itu. "Gimana?" tanyanya saat Arsyilla sudah menyandarkan tubuhnya pada bangku penumpang di sebelahnya.

"Udah kok. Ayo pulang," balas Arsyilla yang masih bisa tersenyum.

"Di kantor bokap lo ada toilet kan?" Pertanyaan itu meluncur dari mulut Radith. Ide mengenai sesuatu sudah terlintas dari benaknya agar Arsyilla tidak curiga dengan apa yang ingin ia lakukan.

Arsyilla lantas tertawa pelan mendengar pertanyaan aneh itu. "Ya, ada lah, Dith. Masa pegawai sebanyak
Itu gak ke toilet dalam sehari," kekehnya.

"Lo tinggal disini. Gue mau ke toilet bentar," ucap Radith yang lebih terdengar seperti titah.

"Loh kamu mau ngapain?"

Radith memutar bola matanya malas. "Menurut lo kalau ke toilet ngapain, Syill?" tanyanya balik dengan wajah datar.

Arsyilla terkekeh saat menyadari kebodohan dari pertanyaannya tadi. "Yaudah sana, Dith. Aku tungguin disini kok," balasnya sambil mengibas-ngibaskan tangan agar Radith segera pergi.

Radith membuka pintu sampingnya dan keluar dari mobil tersebut. Belum sempat menutupnya, kepala cowok itu kembali muncul masuk ke dalam mobil. "Jangan kemana-mana. Kalau ada apa-apa langsung telpon," peringatnya kepada Arsyilla.

Gadis itu tentunya mengukir senyum senang. "Siap kapten! Udah sana nanti malah ngompol!" ejek Arsyilla.

Menganggukkan kepalanya, cowok bertubuh atletis itu berjalan gagah memasuki kantor perusahaan milik keluarga Arsyilla itu. Kehadirannya yang sangat menonjol di banding pegawai lainnya tentu menjadi sorotan para pekerja disana.

KETOS (SUDAH DITERBITKAN) Where stories live. Discover now