BAB 52

27.6K 2.1K 1.3K
                                    

Di mohon untuk memberikan vote terlebih dahulu agar tidak kelupaan sebagai bentuk apresiasi kalian untuk cerita ini

Udah semangat belom buat spam Komen di setiap line cerita ini?

Thank u so much buat kalian yang selalu Komen plus vote. Bener bener lov u all💜

Ayo di puter mulmednya biar ngefeel sampai hati terdalam🐥

Harap maklum jika ada yang typo

Harap maklum jika ada yang typo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

AUTHOR POV•

RUANGAN berdesain putih itu tampak ramai sekarang. Rasa sepi yang di alami penghuninya beberapa saat lalu berubah menjadi gaduh. Senyum dari bibirnya sama sekali tidak pudar sedari tadi.

Demi apapun suasana ini yang dia rindukan. Bercanda tawa bersama Dark Shadows. Melempar guyonan yang di balas dengan sungutan.

Bima senang ia bisa bersama kembali dengan Dark Shadows. Dia pikir kemarin adalah hari terakhirnya. Ternyata Tuhan masih memberikan kesempatan kepadanya untuk merasakan kehangatan geng itu.

Dark Shadows akan selalu menjadi rumah keduanya. Setelah semua yang terjadi kepadanya, Bima bersyukur bisa lolos masuk ke dalam geng tersebut.

Hari-harinya terasa lebih menantang dan berbeda. Menyenangkan bisa bergabung bersama Radith dan yang lainnya.

Sepulang sekolah tadi Radith dan yang lainnya langsung berangkat ke rumah sakit tanpa menukar pakaian. Dirga dan Kevin juga turut datang beserta anak buah Radith yang lainnya setelah Fareno mengumumkan akan menjenguk Bima hari ini.

Beberapa anggota Dark Shadows ada yang absen untuk sekarang sebab ada beberapa hal yang harus di urus. Mereka berjanji akan menemui lelaki berambut kribo itu besok.

"Bim, thanks banget. Gue gak tau lagi kalau gak ada lo," ucap Arsyilla tulus.

Cowok berambut keriting yang disebutkan namanya itu tersenyum lebar. "Cieee bisa bilang makasih juga sama gue. Pesona gue emang kuat sampai-sampai gebetan bos aja jatuh akan pesona gue," kelakarnya.

"Baru sadar aja kumat sifat-sifat saiton lo, Bim," cibir Gavin.

"Kalau gak bangun-bangun yang ada entar lo kangen sama gue. Nangis tujuh hari tujuh malem lo."

Nathan menggelengkan kepalanya heran menghadapu kelakuan abang kelasnya itu. "Makin sinting gue liat, Bang."

"Parah bener lo!! Emang jahat!! Gue tuh bahan bully lo semua terus!! Gak adkel gak seangkatan sama aja biadabnya," sungut Bima.

"Alay alay alay. Alay kubik lo," ejek Fareno.

"Gue colong kolor lo lagi mampus lo!! Entar sujud-sujud ke gue minta kolor minion ya balik," balas Bima.

KETOS (SUDAH DITERBITKAN) Where stories live. Discover now