BAB 49

29.8K 2K 1.5K
                                    

Di mohon untuk memberikan vote terlebih dahulu agar tidak kelupaan sebagai bentuk apresiasi kalian untuk cerita ini

ADA YANG MENUNGGU DOUBLE UP?
CHAP SELANJUTNYA AKAN LANGSUNG DI PUBLISH DENGAN SYARAT:

1. FOLLOW AKUN INSTAGRAM DAN WATTPAD AUTHOR TERLEBIH DAHULU. (@diantizaff)
2. FOLLOW AKUN PARA RP YANG BERKECIMPUNG DI CERITA INI.
(@rembulansyilla, @radithgdr, @sq_darkshadows, @vinoalzeid, @farenoankl, @aldebaraalvr, @keysaviolettaa, @selsa.aprnldi, @adeliaynt_os)
3. TEMBUS 2k KOMEN WAJIB
4. POST CHAP INI DI SG KALIAN DAN TAG AKUN AUTHOR SERTA RP YANG KALIAN MAU
5. YANG SIDER NONGOL DONGS BIAR RAME NICH

Btw semangat PTS nya🖤

Btw semangat PTS nya🖤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•AUTHOR POV•

MATANYA memandang kosong ke depan. Terdiam sambil terduduk lemah dan sepersekian detik berikutnya tangis yang bisa terdengar. Terdengar lirih dan menyedihkan.

Arsyilla menyeka air matanya, mukanya memucat dan tubuhnya terasa sangat dingin sekarang. Di dalam ruangan bernuansa putih itu. Seseorang sedang bertahan antara hidup di dalam sana karena dirinya.

Jika saja Bima tidak menjadikan tubuhnya sebagai perisai Arsyilla. Mungkin dia lah yang sekarang terkapar lemah di dalam sana. Jika saja cowok itu tidak datang menemaninya mungkin nyawa Arsyilla sudah tidak tertolong.

Cewek itu menyandarkan punggungnya. Kenapa hsri-harinya terasa sangat berat sekarang. Arsyilla  bisa mendapatkan Radith tapi kenapa masalah datang kepadanya.

Bima menyelamatkan nyawanya. Cowok itu menghancurkan pertahanan yang sudah ia bangun dari semalam. Darah cowok itu masih menempel di telapak tangannya. Seragam Arsyilla pun terlihat lusuh dengan percikan darah. Rambutnya berantakan.

"Lo baik-baik sama bos gue. Jangan ngeyel. Awas aja gue atau anak buah Radith yang lain ngeliat lo keluyuran ke club lagi. Kami gak segan-segan ngasih tau Radith buat tatar lo seharian sampe kuping lo budeg."

"Bego. Lo bukan tahanan kami. Yang bener lo di bawah pengawasan kami, Syill."

"G-gue g-gak b-bakalan mati."

Tangis Arsyilla semakin kencang. Gadis itu menggigit kuat bibir bawahnya. Berulang kali iya memukul dadanya untuk menghilangkan sesak tapi sama saja hasilnya.

Seseorang mengelus pucuk kepalanya pelan. "Jangan nangis. Bima gak selemah yang lo tau," ujar Radith.

Cowok itu beralih menepuk pundak Arsyilla pelan berkali-kali guna menenangkan gadis itu. Anak Dark Shadows sudah berpencar. Ada yang bertugas mencari tau musuh Radith yang berani-beraninya ingin menikam Arsyilla. Sedangkan beberapa lainnya sudah tiba di rumah sakit bersama dengan Arsyilla sebelumnya.

KETOS (SUDAH DITERBITKAN) Where stories live. Discover now