Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hai, PASORA!
Saya selaku penulis dari Dangerous Dragon ingin menyampaikan beberapa hal kepada kalian, sebelum menuju bagian satu.
Pertama, cerita ini belum direvisi. Jika saja kalian menemukan bagian rumpang ataupun kesalahan lainnya, mohon dimaklumi. Akan segera dirombak ulang dan disempurnakan ketika cerita ini diterbitkan. Maka dari itu, saya katakan bahwa versi novel mungkin akan sedikit berbeda dengan versi wattpad.
Kedua, author selalu berusaha menyuguhkan karya yang terbaik untuk kalian. Jadi, alangkah baiknya kalian menghargainya dengan menaburkan banyak bintang di setiap bagian.
Ketiga, cerita ini murni dari hasil karya saya sendiri. Memang ada beberapa bagian yang terinspirasi dari serial televisi. Semua tempat, nama, adegan, alur, dan lainnya hanya fiksi belaka. Tolong untuk oknum nakal yang mampir hanya untuk menjiplak, segera tinggalkan lapak saya.
Keempat, jika kalian ingin memberikan saran dan kritik dipersilahkan untuk mengirimkan pesan kepada author dengan bahasa yang sopan.
Dan yang terakhir, setiap orang memiliki tipe cerita masing-masing, kan? Kalau saja karya saya tidak memenuhi tipe kamu lalu kamu tidak menyukainya, cukup tinggalkan saja. Jangan menebarkan kebencian di kolom komentar. Karena, jujur itu sangat menyakiti hati saya.
Hope u guys enjoy my story! Jangan lupa follow author dan tonton FMV Dangerous Dragon, ya!
PENDAPAT PARA PENULIS TENTANG DANGEROUS DRAGON :
"Unik banget! Genre thriller ala-ala drakor. Plot twist nya bikin nano-nano, nagih bro!"— Lolimilkyy, penulis Arthan.
"Juaranya genre thriller! Banyak plot twist yang bikin kita makin penasaran dan gak bisa berhenti baca."—Nur, penulis My Best Enemy.
"Alurnya yang menegangkan. Jadi, yang baca bakalan ikut hanyut dalam permainan alurnya. Apalagi dibumbui thriller yang makin bikin pembaca penasaran!"—MartabakKolor, penulis Areksa.
