38. Tertangkap.

88.6K 14.8K 3.7K
                                    

Baiklah, kali ini masalahnya melebihi kata serius. Dangerous Dragon telah dikepung, seluruh anggota akan TERTANGKAP.

"Sial," Desis Anna sambil terus menekan bahunya, agar tak kehilangan banyak darah.

"TIARAP!!!!!!!!!" Teriak seorang polisi yang sedang berjalan mendekati Anna. Anggota Dangerous Dragon langsung meletakkan senjata mereka dan mengubah posisi menjadi tiarap.

"TIARAP!" Titah polisi tadi sambil menodongkan senjata api ke arah Anna.

"Nggak liat?! Berdarah ini! Ke rumah sakit dulu!" Teriak Anna sambil mendongak menatap polisi itu.

"APA LIAT LIAT?! CEPETAN KEBURU GUE PINGSAN!" Teriak Anna lagi. Sungguh wanita itu malah berusaha setenang mungkin ketika polisi mengepung markas Dangerous Dragon.

Lagi pula, beberapa hari ini sedang tidak ada target yang harus dibunuh. Di tambah kemarin adalah jadwal pembersihan bukti. Jadi, dapat dipastikan tak akan ada bukti yang tertinggal di markas. Bahkan ruangan kematian sekalipun, di sana sudah bersih tanpa ada darah yang menempel di dinding ataupun lantai.

Hanya bukti suara tembakan barusan dan beberapa senjata di sini. Itu masalahnya.

Dangerous Dragon bukan kelompok mafia yang memiliki koneksi dan kekuasaan. Mereka hanya ahli dalam menyembunyikan kejahatan.

Entahlah, bagaimana tindakan sang ketua nanti ketika mendengar kabar mengejutkan dari kepolisian. Untung saja, Gabriel memutuskan untuk pulang nanti malam. Jadi, ia dapat mengurus kasus ini sebelum 48 jam.

Tenang, ketiga lelaki itu pandai dalam merangkai rencana. Kita bisa mengandalkan mereka di situasi terburuk sekalipun.

"PANGGIL AMBULANCE!" Teriak polisi yang berdiri di dekat Anna.

"Akhhh," Rintih Anna ketika ia sudah mulai merasakan pening dan lemas.

•••oOo•••


"Terimakasih Tuan Zanipolo."

Gabriel menutup rundingan dengan membungkukkan badannya. Diikuti oleh Ray dan Fero.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 11 siang, hampir 4 jam mereka berunding untuk perdamaian antar kelompok.

"Bukan masalah besar. Aku juga berterimakasih kepada kalian semua," Balas Zanipolo sambil membungkukkan badannya juga.

"Tolong, antarkan mereka ke kamar masing-masing," Titah Zanipolo kepada para bodyguard nya.

"Baik Tuan," Jawab seorang lelaki, lalu berjalan lebih dulu. Mempersilahkan Gabriel dan Fero mengikutinya. Sedangkan Ray berjalan menuju kamarnya sendiri.

Gabriel yang sedang mengikuti bodyguard di depannya itu meraih ponsel di sakunya. Ia mendapati lebih dari seratus panggilan dari kekasihnya.

"Padahal baru empat jam," Gumam Gabriel sambil tertawa kecil.

Ia pun mengirim pesan berupa foto kepada Anna. Foto itu memperlihatkan punggung dari bodyguard di depannya.

Aku baru aja selesai rundingan, nanti malam pulang.

Tulis Gabriel di dalam pesan tersebut lalu ia kembali memasukkan ponsel ke dalam sakunya.

•••oOo•••

•••oOo•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dangerous DragonWhere stories live. Discover now