47. Mission completed.

94.2K 11.8K 6.1K
                                    

Anna, Gabriel, Ray, dan Fero tengah berdoa di dekat tempat peristirahatan terakhir mendiang Gerald Hans. Setelah menyelesaikan misi terakhir sebelum keberangkatan mereka ke Italia, mereka menyempatkan untuk mengunjungi mendiang ayah Anna terlebih dahulu.

"Tenang disana ya, Pa."

Anna mengelus lembut puncak nisan berwarna hitam tersebut.

"Akhirnya Anna selesai," Katanya lagi.

"Anna bener bener ikhlas Papa pergi, di sana kan ada Mama. Anna malah ga ikhlas kalau Papa masih hidup sama orang orang itu."

Gabriel mengangkat kedua tangannya dan mengelus kedua bahu Anna.

"Ah, iya. Anna mau nikah, Pa."

Ray tiba-tiba menghembuskan nafasnya dengan berat ketika Anna mengatakan kalimat itu. Ia yang sedang memakai kacamata hitam tersebut langsung mendongakkan kepala dan menatap langit.

Ia menahan tawa.

Fero langsung menyenggol bahunya dengan cepat. Bukannya diam, tawa Ray malah pecah.

"Maaf ya, Pa. Dia emang sedikit sakit jiwa," Kata Anna sambil melirik Ray dengan kesal.

Ray masih tertawa sambil menutup mulutnya. "Gue nggak ngerti kenapa selalu ketawa tiap denger lo berdua bilang nikah," Kata Ray disela-sela tawanya.

Rautnya seketika berubah menjadi datar ketika mendapat lirikan tajam dari Gabriel.

"Sorry," Kata Ray pelan, nyaris tak bersuara.

"Izin saya rawat ya om, anaknya." Suara Gabriel terdengar ketika Ray sudah mulai diam.

"Bentar lagi juga ada cucu om," Celetuk Ray. Lagi-lagi Fero menyenggolnya.

"Kalau tempat mama lo dimana, An?" Tanya Fero, mengalihkan pembicaraan dari Ray.

"Di kota lama, besok kita ke sana ya?" Pinta Anna yang dibalas anggukan dari Gabriel.

"Udah yuk?" Ajak Anna sambil beranjak.

Gabriel, Ray, dan Fero pun ikut berdiri. Sedangkan Jack dan Bryan yang dari tadi berjaga di dekat mereka sejauh 2 meter itu langsung berbalik badan.

"Udah. Ayo," Kata Fero kepada dua bodyguard itu.

"Kerja bagus kalian, telat satu menit aja nyawa Anna udah terancam," Kata Gabriel sambil menepuk kedua punggung Bryan dan Jack. Mereka berenam berjalan menuju mobil sambil berbincang.

"Tadi hampir aja ketauan," Kata Bryan.

"Iya, kah? Haha," Sahut Anna sambil tertawa.

"Ide nyamar jadi cleaning servis kan dari Ray," Kata Fero.

"Yang penting berhasil, kan?" Ujar Ray, menyombongkan diri.

"Lagian tempat sekapnya nggak terlalu banyak penjaga kata Bryan. Cuman dua," Kata Fero yang dibalas anggukan dari Gabriel dan Anna.

"Sekarang, gue traktir kalian makan sepuasnya! Gue juga mau kirim makanan ke anak anak di penjara," Seru Gabriel.

"Mereka juga butuh tenaga buat habisin satu bajingan itu," Sambung Anna.

Dangerous Dragon telah menyelesaikan pembalasan dendam yang cukup membuat mereka semua lelah selama ini. Yah, walaupun begitu. Kini, mereka bisa istirahat dalam waktu setahun lebih.

Akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu tiba juga. Mereka telah lepas dari orang-orang yang pantas disebut bajingan. Beban yang selama 1 tahun Anna pendam dan 7 tahun Gabriel pendam kini runtuh begitu saja.

Sekarang, mereka berdua dapat mengangkat kepala dan membusungkan dada dengan lebih enteng tanpa memikirkan dendamnya.

•••oOo•••

Dangerous DragonHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin