13. Jalang dari yang terjalang.

127K 21.4K 4K
                                    

"Tembak sekarang," Ucap Anna.

"TEMBAKKKKKKK SEKARANGGGGG!!!!!!" Teriaknya.

DUARRRRRRRRRRR!!!!!!

Saat itu juga Vanya, Boy, dan Helena terkejut seraya menutup telinganya masing-masing. Mereka sedikit membungkukkan badan. Hanya Anna yang masih berdiri tegak sambil tersenyum miring.

Kaca rumah mereka pecah, karena tembakan dari luar.

Anna berbalik badan, menatap Helena di depannya.

"Tembak aku sekarang," Ulang Anna.
"Ayo ke neraka bersama-sama."

Terlihat laser berwarna merah berada tepat di dahi Helena.

"Helena," Panggil Vanya yang melihat jelas laser itu.
"Dahimu." Vanya dan Boy segera menyisiri tempat itu dengan mata mereka.

Sudah dipastikan, ada orang selain Anna di sini.

"Kalian juga," Ujar Anna berbalik badan, lagi. Menatap Vanya.

Sekarang, dahi dan badan mereka bertiga terdapat beberapa laser berwarna merah yang artinya ada penembak dari luar. Mereka tak berani bergerak sama sekali.

"Mama," Panggil Anna. Ia mulai melangkahkan kakinya mendekati Vanya.

"Beberapa hari yang lalu, aku pernah bilang." Anna menggantungkan kalimatnya.

"Mama adalah jalang dari yang terjalang," Lanjutnya.

Vanya hanya bisa diam saat itu sambil melotot, ia tak berani bergerak karena takut tertembak.

"Tapi ternyata aku salah." Anna tertawa kecil.

"Karna jalang dari yang terjalang," Anna melangkahkan kakinya lagi hingga jarak antara dirinya dan Vanya dekat sekali.

"Adalah aku," Ucapnya tepat di depan wajah Vanya.

"Anna.." Panggil Helena.

"Ah iya," Anna berbalik badan lagi lalu berjalan mendekati Boy.

"Kalau mau jadi pemilik perusahaan papaku, seenggaknya harus punya otak dulu. Aku rasa otak kakak udah membusuk di dalam sana," Ucap Anna kepada Boy.

"Dan kakak," Anna kembali menatap Helena, kakinya sengaja menginjak pistol yang sudah terjatuh di lantai itu.

"Nggak perlu pura-pura baik lagi di depanku." Anna memberikan jeda pada kalimatnya.

"Aku nggak butuh. Karna sekarang kita sama. Bahkan aku bisa lebih jahat dari kakak."

Gadis berambut panjang itu hendak meninggalkan rumahnya.

"Semangat ya, ngambil hartaku," Ucap Anna seraya berjalan pergi keluar dari rumah.

Anna membuka pintu mobil ferrari milik Gabriel, lalu menjalankannya.

Di tempat lain, beberapa orang dengan pakaian serba hitam perlahan berjalan mundur menjauhi rumah Anna. Senjata Api yang mereka pegang tetap di arahkan ke dalam.

Dangerous DragonWhere stories live. Discover now