4. Jangan banyak bertingkah, jalang.

141K 22.3K 4.6K
                                    

Hari ini adalah hari dimana Gabriel harus menyelesaikan misinya. Ya, membidik seorang gadis sekolah bernama Anna. Ia pastikan kali ini dirinya akan berhasil, tak ada lagi ruang baginya untuk mengingat masa lalu. Pekerjaan tetap pekerjaan. Uang sudah di terima, ini sudah menjadi tanggung jawab dari seorang pembunuh bayaran.

Ah iya, Fero dan Ray juga sedang beroperasi siang ini. Mereka bersama dengan 3 anak buahnya ditugaskan untuk membunuh 2 orang agen BIN.

 Mereka bersama dengan 3 anak buahnya ditugaskan untuk membunuh 2 orang agen BIN

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gabriel mendudukkan senapan runduk SPR-3 di atas pembatas rooftop. Dia sekarang berada di gedung dekat SMA EF. Seharusnya ini sudah saatnya Anna keluar dari sekolah.

Lelaki dengan pakaian serba hitam itu menggeser kacamatanya ke atas kepala, menjadikannya sebagai bando untuk rambutnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lelaki dengan pakaian serba hitam itu menggeser kacamatanya ke atas kepala, menjadikannya sebagai bando untuk rambutnya. Ia mengunyah permen karet sambil menyisir seluruh lokasi dengan kedua mata indahnya.

Siang ini tak begitu panas, hanya saja angin yang dari tadi mengelus kasar rambut Gabriel membuatnya sedikit kesal.

Ketika segerombolan remaja dengan seragam keluar dari gedung besar itu, Gabriel segera mengambil posisinya. Ia mendekatkan matanya ke sight senjata api tersebut, mencari dimana keberadaan targetnya.

"Kenapa rame banget?" Gumam Gabriel sambil mengunyah permen karetnya.

Senjata api yang sedang ia gunakan mampu menjangkau jarak sejauh satu kilometer, sudah cukup bagi Gabriel untuk menembakkan peluru tepat di kepala Anna.

Akhirnya ketemu!

Gabriel melambatkan gerakan mulutnya yang sedang mengunyah itu, ketika melihat targetnya berlumuran tepung. Ah! Bukan saatnya memikirkan hal tersebut!

Gabriel segera menggelengkan kepalanya agar tak mengulangi kesalahan kemarin. Ia mengikuti arah kemana Anna berjalan. Sekarang dirinya hanya bisa melihat bagian belakang gadis sekolah tersebut.

Tiba-tiba saja jari Gabriel yang sudah siap untuk menarik pelatuk berhenti ketika melihat kuncir rambut Anna yang ditarik sengaja oleh seseorang dari belakang. Anna berbalik dengan rambut yang sudah terurai.

Dangerous DragonWhere stories live. Discover now